Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 5, No 9 (2014)

KEMAMPUAN MEMAHAMI LAMBANG BUNYI ONOMATOPE PLOSSIVE PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG PESERTA BENKYŌKAI JLPT LEVEL N2 TAHUN 2013

ANGRENI, WIRASTI (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
05 Aug 2014

Abstract

Kata kunci: Onomatope, Lambang bunyi, Plossive, Voiceless sound, Voiced sound Lambang bunyi bahasa Jepang memiliki sebuah perbedaan image bunyi besarkecil yang ditimbulkan oleh perbedaan pasangan hurufnya. Pasangan huruf yang diteliti disini adalah plossive (破裂音/haretsuon). Dalam bahasa Jepang lambangbunyi pada plossive dibedakan menjadi voiceless sound ( 無声音/musei-on) danvoiced sound (有声音/yūsei-on). Huruf /p/, /t/, /k/ termasuk dalam voiceless sound sedangkan huruf /b/, /d/, /k/ termasuk dalam dan voiced sound. Image bunyi yangditimbulkan oleh voiceless sound terdengar lebih ringan dari voiced sound. Olehkarena itu, penulis mengadakan penelitian mengenai kemampuan memahamilambang bunyi pada plossive dengan menggunakan pasangan onomatope. Dalampenelitian ini, penulis menjawab dua rumusan masalah yaitu, (1) Apakah pembelajarbahasa Jepang mampu menangkap perbedaan pasangan onomatope jenis plossivebahasa Jepang yang memiliki kemiripan dalam lambang bunyi sistem klasifikasiplossive dalam bahasa ibu. (2) Apakah pembelajar bahasa Jepang dapat menangkapmakna suara besar atau kecil dari onomatope bahasa Jepang jika dilihat dari lambangbunyinya.Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan tes. Data yang digunakan merupakan hasil dari soal-soal tes. Analisis dilakukan dengan cara memuat data dalam tabel, membuat grafik dan mendeskripsikan hasil berdasarkan grafik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, responden cukup mampu dalam memahami lambang bunyi dan menangkap makna suara besar atau kecil dari onomatope jika dilihat dari lambang bunyinya. Namun jika dilihat secara detail ada beberapa pasangan onomatope yang responden kurang mampu memahami dikarenakan persentase yang dipilih responden untuk jawaban benarlebih sedikit dibandingkan jawaban lainya. Sehingga hal ini membuktikan bahwa onomatope jikadilihat dari lambang bunyinya memiliki bagian yang bersifat universal dan bagianyang individual.Penulis menyarankan kepada Program Studi Sastra Jepang sebaiknya memberikan pengetahuan mengenai onomatope jika ditilik dari segi lambang bunyi dan pengaruh kesan/image yang ditimbulkan pada pasangan lambang bunyi tersebut kepada mahasiswa. Agar penelitian mengenai lambang bunyi yang masih sedikit dapat dikembangkan lebih.

Copyrights © 2014