Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB
Vol 5, No 9 (2014)

KESANTUNAN UNGKAPAN PERMINTAAN MAAF BAHASA JEPANG (Studi Kasus Mahasiswa Jepang Peserta Tabunka Kouryuu in Malang)

LINDIASARI, IRLYANA SEFTYA (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya)



Article Info

Publish Date
05 Aug 2014

Abstract

Kata Kunci: Kesantunan, Tingkatan Sosial, Ungkapan Maaf, Tabunka Kouryuu inMalang.Manusia yang sangat beragam menyebabkan bahasa yang digunakan manusia juga beragam. Tingkatan sosial yang ada dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap beragamnya bahasa. Hal itu juga menyebabkan kesantunan bahasa yang digunakan manusia akan berbeda jika lawan tutur berbeda. Sebagai contoh yaitu penggunaan ungkapan maaf  bahasa Jepang yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Tingkatan sosial lawan tutur akan mempengaruhi tingkat kesantunan dari kata ungkapan maaf yang dipilih masyarakat Jepang. Melihat beragamnya ungkapan maaf bahasa Jepang tersebut, maka penulis memilih mahasiswa peserta tabunka kouryuu in Malang sebagai responden karena ingin mengetahui ungkapan maaf yang mereka gunakan. Dalam penelitian ini penulis menjawab 2 rumusan masalah yaitu, (1) Ungkapan maaf dalam bahasa Jepang apa saja yang sering digunakan oleh mahasiswa peserta Tabunka Kouryuu in Malang dalam berkomunikasi (2) bagaimana pengaruh tingkat sosial masyarakat Jepang terhadap tingkat kesantunan penggunaan ungkapan maaf bahasa Jepang yang digunakan oleh mahasiswa peserta Tabunka Kouryuu in Malang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian  ini  adalah  kualitatif deskriptif. Sumber data adalah kuisioner yang dibagikan kepada responden yaitu mahasiswa peserta tabunka kouryuu in Malang sebanyak 24 responden. Analisis yang dilakukan adalah dengan  mengklasifikasikan data dari jawaban pada kuisioner menggunakan angka dan grafik.Pada  hasil  penelitian,  ditemukan penggunaan ungkapan permintaan maaf bahasa Jepang oleh mahasiswa peserta tabunka kouryuu in Malang cenderung sering yaitu sebanyak 4-10 kali dalam sehari. Terdapat 13 ragam ungkapan permintaan maaf bahasa Jepang yang sering digunakan yaitu “gomen”,” gomen ne”, “gomennasai”, “sumimasen”, “suman”, “suimasen”, “moushiwake arimasen”, “moushiwake nai”, “moushiwake gozaimasen”, “warui”, “warui ne”, “otesuu wo okakemasu”, serta “osore irimasu”. Ditemukan juga bahwa tingkat sosial lawan tutur sangat berpengaruh  terhadap pilihan kata serta tingkat kesantunan ungkapan maaf yang digunakan.

Copyrights © 2014