AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
Vol 9 No 2 (2020): AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian

Identifikasi komponen dan Uji Potensi Anti Jamur Minyak Atsiri Serai Dapur (Cympobogon citratus) Terhadap Jamur Penghasil Aflatoksin

Rini Yanti (Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora no 1, Yogyakarta 55281, Indonesia)
Hermina Nurdiawati (Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora no 1, Yogyakarta 55281, Indonesia)
Muhammad N Cahyanto (Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora no 1, Yogyakarta 55281, Indonesia)
Yudi Pranoto (Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora no 1, Yogyakarta 55281, Indonesia)



Article Info

Publish Date
10 Oct 2020

Abstract

Aspergillus flavus and A. parasiticus are food spoilage fungi and produce aflatoxin that causes serious food safety problems. The antifungal agent is needed to control these fungi. This study aimed to determine the component of lemongrass essential oil and to test the oil’s ability to inhibit the growth of A. flavus and A. parasiticus. Five variations in the concentration of lemongrass oil were tested separately on A. flavus and A. parasiticus and, fungal growth was observed for 7 days. The results of the identification of the essential oil components using GC-MS showed that lemongrass essential oil has the main components of citral (53.77%) and z-citral (34.05%). Lemongrass essential oil with various concentrations (0.01%; 0.02%; 0.04% and 0.08%) showed the ability to inhibit the growth of A. flavus and A. parasiticus and the concentration of 0.08% indicated that lemongrass oil could inhibit the growth of both fungi for 100% during 7 days of observation. Keywords: antifungal, aflatoxin, citral, essential oil, lemongrass oil ABSTRAK Aspergillus flavus dan A. parasiticus merupakan jamur yang banyak ditemukan mengkontaminasi pangan. Kedua jamur tersebut menghasilkan aflatoksin, yang berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga diperlukan anti-jamur untuk mengendalikan pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen minyak atsri serai (Cymbopogon citratus) dan menguji kemampuan minyak tersebut sebagai penghambat pertumbuhan A. flavus dan A. parasiticus. Lima variasi konsentrasi minyak serai diujikan secara terpisah pada A. flavus dan A. parasiticus dan dilakukan pengamatan pertumbuhan jamur selama 7 hari. Hasil identifikasi komponen minyak atsiri menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa minyak atsri serai memiliki komponen utama citral (53,77%) dan z-citral (34,05%). Minyak atsiri serai dengan berbagai konsentrasi (0,01%; 0,02%; 0,04% dan 0,08%) menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan A. flavus dan A. parasiticus dan konsentrasi 0,08 % menunjukkan bahwa minyak serai mampu menghambat pertumbuhan kedua jamur sebesar 100 % selama 7 hari pengamatan Kata kunci: antijamur, aflatoksin, minyak atsiri, minyak serai, sitral

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

agritekno

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

AGRITEKNO is published twice a year, i.e. in April and October. The journal contains research results and scientific review related to food science and technology as well as nutrition. In addition, it also covers various technological package for industry, short communication, and other information ...