Prevalensi obes meningkat tidak saja di negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang seperti Indonesia terutama di kota-kota besar. Di Surabaya prevalensi obes pada remaja sebesar 6,5 %, Tanggerang 5,01 %, Yogyakarta 7,8 % dan Palembang 6,62 %. Dampak obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada usia dewasa dan berpotensi mengalami pelbagai penyebab kesakitan dan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes mellitas. Salah satu cara menurunkan prevalensi yang sederhana dan aman bagi kesehatan adalah berupa konseling gizi secara berkelanjutan. Penelitian ini untuk mengetahui apakah konseling gizi dapat menurunkan berat badan pada anak yang mengalami overweight dan obes. Pendekatan penelitian ini adalah survei dengan rancangan eksperimen semu tanpa kontrol kepada 46 orang selama 8 minggu. Sebelum dilakukan konseling gizi dilakukan skrining status gizi kemudian datanya diolah dengan Epi Info 2004 menggunakan referensi CDC 2000, data konsumsi diolah menggunakan Nutrisurvey. Dari hasil survei diperoleh anak yang mengalami overweight sebesar 9,45 % dan obes sebesar 6,25 %. Hasil uji statistik menggunakan komputer dengan tingkat kemaknaan 0,05 terdapat perbedaan rata-rata pada konsumsi dan berat badan sebelum dan setelah dilakukan konseling gizi (p<0,001). Perlu dilakukan konseling gizi secara berkala sehingga memperoleh hasil yang optimal.
Copyrights © 2007