Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis
Vol 7, No 3 (2020): JITRO, September

Usaha Ternak Domba sebagai Jalur Keluar dari Kemiskinan Buruh Tani di Perdesaan

Sondi Kuswaryan (Fakulltas Peternakan Unpad)
Cecep Firmansyah (Fakulltas Peternakan Unpad)
Muhammad Hasan Hadiana (Fakulltas Peternakan Unpad)



Article Info

Publish Date
18 Sep 2020

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemungkinan usaha ternak domba sebagai aktivitas nafkah untuk pengentasan kemiskinan, serta menentukan jumlah kepemilikan domba yang dapatĀ  membawa rumah tangga buruh tani keluar dari kemiskinan. Survey telah dilakukan di Desa Walangsari Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi, melibatkan rumah tangga buruh tani miskin sebanyak 65 orang dan 22 orang tidak miskin. Faktor yang berpengaruh terhadap kemiskinan dianalisis menggunakan model regresi logistik biner, sedangkan jumlah kepemilikan domba yang harus dipelihara untuk keluar dari kemiskinan ditentukan dengan model regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia kepala keluarga, dan pengalaman beternak tidak mempengaruhi kemiskinan, sedangkan jumlah kepemilikan domba, jumlah anggota rumah tangga, keterlibatan dalam kelembagaan, serta sumber pendapatan dari non pertanian mempengaruhi status kemiskinan rumah tangga buruh tani. Pada rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4,45 orang,untuk keluar dari kemiskinan buruh tani harus memelihara minimal sebanyak 36,63 ekor domba per rumah tangga. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa usaha ternak domba dapat digunakan sebagai sarana untuk pengentasan kemiskinan buruh tani, program pengentasan kemiskinan akan efektif bila melibatkan kelembagaan lokal.Kata Kunci: buruh tani, jumlah kepemilikan domba, kemiskinanABSTRACTThis study aims to determine the possibility of sheep farming as a livelihood activity for poverty alleviation and to determine the amount of sheep ownership that can bring farm laborers households out of poverty. Survey research has been carried out in Walangsari Village, Kalapanunggal District, Sukabumi Regency, involving 65 poor farmer households and 22 non-poor households. Factors affecting poverty were analyzed using a binary logistic regression model, while the number of sheep ownership needed to escape poverty was determined by a simple regression model. The results showed that the age of the head of the family, and experience of sheep farmers did not affect poverty, while the number of sheep ownership, number of household members, involvement in institutions, and sources of income from non-agriculture affected the poverty status of farm laborers' households. In the average number of household members as many as 4.45 people, to get out of poverty must maintain a minimum of 36.63 sheep per household. This research explains that sheep farming can be used as a means to reduce the poverty of farm laborers, and poverty alleviation programs will be effective if they involve local institutions.Keywords: farm labor, number of sheep ownership, poverty

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JITPT

Publisher

Subject

Veterinary

Description

Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang ...