ANDHARUPA
Vol 6, No 02 (2020): AUGUST 2020

RESPON WARGA TERHADAP PERUBAHAN VISUAL DAN PERWUJUDAN IDENTITAS PEMUKIMAN WONOSARI MENJADI KAMPUNG PELANGI SEMARANG

Ernest Irwandi (Universitas Pelita Harapan Institut Teknologi Bandung)
Setiawan Sabana (Institut Teknologi Bandung)
Andryanto Rikrik Kusmara (Institut Teknologi Bandung)
Tisna Sanjaya (Institut Teknologi Bandung)



Article Info

Publish Date
28 Aug 2020

Abstract

AbstrakSatu dasawarsa ini, fenomena mewarnai kampung kota (urban villages) telah menjadi salah strategi berbagai kota di pulau Jawa untuk menciptakan daya tarik wisata. Kampung kota yang seringkali terkesan kumuh, menjelma sebagai kawasan wisata dan menjadi ikon kota. Penelitian ini dilakukan di pemukiman Wonosari Gunung Brintik, Semarang dan saat ini dikenal sebagai Kampung Pelangi. Sejak 2017, warna-warni Kampung Pelangi tidak hanya berfungsi sebagai penanda visual suatu lokasi, tetapi telah mengubah fungsi pemukiman menjadi kawasan wisata. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui perubahan yang terjadi khususnya setelah pemukiman Wonosari dikenal sebagai Kampung Pelangi dan menjadi ikon baru bagi Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode campuran, tahap pendataan awal dilakukan melalui wawancara, kemudian dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner untuk mengetahui respon warga setempat terhadap perubahan visual pemukiman Wonosari menjadi Kampung Pelangi. Penelitian bertujuan untuk memahami bagaimana Kampung Pelangi mewujudkan identitas tempat melalui citra lokal serta mencari pendekatan model pemberdayaan terhadap potensi lokal sehingga berdampak pada keberlanjutan Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata. Kata kunci: citra visual, identitas Kampung Pelangi, place branding AbstractFor almost a decade, coloring urban villages have become one of the strategies of various cities in Java to create a tourist attraction. The urban villages, that often considered slum areas had transformed to be tourist destinations and become an icon of cities. This research conducted in the settlement of Wonosari Gunung Brintik, Semarang, or now known as Kampung Pelangi. Since 2017, the colorful Kampung Pelangi has not only visually transformed a location but has transformed into a tourist destination. This research uses a mixed-method, collection of data conducted through interviews and questionnaires. This study uses the perspective of place identity and focuses on the residents’ response to the visual changes of their settlement. This study also tries to understand the image construction process of place identity that represents its local values and search for an empowerment model that will impact the sustainability of Kampung Pelangi as a tourist destination. Keywords:  Kampung Pelangi’s identity, place branding, visual image

Copyrights © 2020