LOKABASA
Vol 11, No 2 (2020): Vol. 11 No. 2, Oktober 2020

Posisi Liminal Batik Tulis Tenun Gedog Sanggar Sekar Ayu Wilujeng dalam Glokalisasi

Agustin, Iffah Ainul Fajariyah (Unknown)
Abdillah, Autar (Unknown)
Lodra, I Nyoman (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Oct 2020

Abstract

This study aims to discuss the liminality of Gedog woven batik in its position as a product of Indonesian art and culture in glocalization. This research begins by discussing the historiography of batik and the problems of batik in global cultural treasures, the identification of the batik motifs of the Gedog woven at Sanggar Sekar Ayu Wilujeng, and conservation efforts undertaken in the global arena, in terms of glocalization. This study used a qualitative descriptive analytic study, which was conducted at Sanggar Sekar Ayu Wilujeng, Tuban Regency, East Java. Primary data of the study were obtained by direct observation at Sanggar Sekar Ayu Wilujeng and documentation study related to the woven batik Gedog. Furthermore, data analysis was carried out by looking at historiography, development of form, meaning, and philosophy, development of its use or functionalias, and the liminal position of gedog woven batik in glocalization. The results showed that the liminal position of Gedog woven batik at Sanggar Sekar Ayu Wilujeng placed it in a strategic position in the global arena as an effort to preserve and preserve Indonesia's cultural assets. Batik motifs, conceptualization, manufacture, and use of hand-woven batik gedog are still preserved by their sacredness and initial philosophy until now. This is because the hand-woven batik gedog embodies the people of Tuban Regency through its motives. Furthermore, the locality that is in the woven batik gedog is strengthened, and is reflected back to the global scene as glocalization. The reflection process is an institutional isomorphism mechanism for the handmade batik of Sanggar Sekar Ayu Wilujeng as a cultural product, and as an effort to preserve cultural products.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membahas liminalitas batik tulis tenun gedog dalam posisioningnya sebagai produk seni budaya Indonesia dalam glokalisasi. Penelitian ini diawali dengan membahas historiografi batik dan permasalahan batik dalam khasanah kebudayaan global, identifikasi motif batik tulis tenun gedog Sanggar Sekar Ayu Wilujeng, dan upaya pelestarian yang dilakukan dalam kancah global, dalam istilah glokalisasi. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan penjabaran deskriptif analitik, yang dilakukan di Sanggar Sekar Ayu Wilujeng, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada Januari 2019 hingga Januari 2020, terhitung mulai dari pengajuan rencana penelitian, hingga penulisan artikel terkait batik tulis tenun gedog. Data primer penelitian didapatkan dengan observasi secara langsung di Sanggar Sekar Ayu Wilujeng dan studi dokumentasi terkait batik tulis tenun gedog. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan menggunakan melihat historiografi, perkembangan bentuk, makna, dan filosofi, perkembangan penggunaannya atau fungsionaliasnya, dan posisi liminal batik tulis tenun gedog dalam glokalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi liminal batik tulis tenun gedog Sanggar Sekar Ayu Wilujeng menempatkannya dalam posisi strategis dalam kancah global sebagai upaya pelestarian dan aset budaya Indonesia. Motif batik, konseptualisasi, pembuatan, dan pemanfaatan batik tulis tenun gedog masih terjaga kesakralan dan filosofi awalnya sampai saat ini. Hal ini dikarenakan batik tulis tenun gedog menubuh dengan masyarakat Kabupaten Tuban melalui motif-motifnya. Selanjutnya, lokalitas yang ada di dalam batik tulis tenun gedog diperkuat, dan dipantulkan kembali ke kancah global sebagai glokalisasi. Proses refleksi tersebut merupakan mekanisme isomorfisme institusional terhadap batik tulis tenun gedog Sanggar Sekar Ayu Wilujeng sebagai produk budaya, dan sebagai upaya pelestarian produk budaya.

Copyrights © 2020