Sari Pediatri
Vol 22, No 2 (2020)

Hubungan antara Red Cell Distribution Width dan Kejadian Sepsis Neonatorum Bayi Prematur

Raymond Warouw (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)
Susi Susanah (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)
Tetty Yuniati (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)



Article Info

Publish Date
28 Aug 2020

Abstract

Latar belakang. Sepsis neonatorum merupakan penyebab utama kematian bayi. Perjalanan awal neonatus sepsis sulit dikenali sehingga diperlukan penilaian klinis dan laboratorium menyeluruh. Red cell distribution width (RDW) sebagai parameter karakteristik eritrosit telah digunakan pada pasien dewasa, anak, dan neonatus cukup bulan sepsis. Belum banyak studi dilakukan pada bayi prematur. Tujuan. Mengetahui hubungan antara RDW dan kejadian sepsis neonatorum bayi prematur.Metode. Penelitian observasional potong lintang pada bayi prematur gestasi 28-<37 minggu dengan risiko infeksi yang dirawat di Bagian Neonatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin bulan Desember 2018. Subjek memenuhi kriteria inklusi dilakukan penilaian kejadian sepsis dengan skor modifikasi Tollner dan pemeriksaan RDW. Analisis data menggunakan uji chi-kuadrat dan uji Kruskal-Wallis.Hasil. Dari 39 subjek ditemukan 7 bayi (17,9%) sepsis neonatorum, 11 bayi (28,2%) diduga sepsis dan 21 bayi (53,8%) tidak sepsis. Seluruh subjek memiliki rerata berat badan lahir 1732 gram dan median gestasi 34 minggu. Bayi prematur sepsis memiliki median RDW lebih besar (17,8%) dibandingkan bayi diduga (16,5%) dan tidak sepsis (16,7%). RDW normal didapati pada 55% bayi tidak sepsis, 33% bayi diduga sepsis dan 12% bayi sepsis. Terdapat hubungan bermakna antara peningkatan RDW dan kejadian sepsis neonatorum dengan p=0,006 (p<0,05). Kesimpulan. Peningkatan RDW berhubungan dengan neonatus prematur sepsis.

Copyrights © 2020