Abstrak Suku Sunda menjadi salah satu suku mayoritas di Indonesia. Tetapi, karena tidak mempunyai ciri fisik yang khas seperti suku - suku yang lain, maka sulit untuk menentukan identitas suku Sunda dari segi fisiknya. Akibatnya, penelusuran sejarah dan perjalanan migrasi suku Sunda masih belum jelas. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan lain berupa data genetik yang dapat menggambarkan hubungan kekerabatan dan evolusinya. Analisis filogenetik urutan DNA mitokondria telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk identifikasi seseorang dan juga dapat menunjukkan asal populasi yang berbeda. Urutan DNA mitokondria yang digunakan berada pada daerah hipervariabel I (HVI) karena tingkat variasinya yang tinggi. Pada penelitian ini, urutan DNA mitokondria yang berasal dari Kampung Baduy, Ciptagelar, Dukuh serta Kuta diisolasi, diamplifikasi untuk analisis delesi 9pb dan dikarakterisasi dengan enzim restriksi AluI danDdeI. Selain itu juga dilakukansequencingterhadap sampel Kampung Baduy dan Kuta untuk mengetahui pola migrasinya.Hasil analisis delesi 9pb dan adanya fragmen DNA hasil restriksi menunjukkan bahwa suku Sunda membawa marker Asia. Berdasarkan analisis varian dan haplogrup migrasi suku Sunda berawal dari barat ke timur,yang ditunjukkan oleh Kampung Baduy dengan haplogrup N9a6a yang lebihtua dibandingkan dengan haplogrup pada Kampung Kuta yaitu B5a
Copyrights © 2020