Stres akademik merupakan fenomena yang sering dijumpai pada mahasiswa, termasuk di Universitas Paramadina. Sama halnya stres pada umumnya, stres akademik mahasiswa dapat dikelola ketika individu memiliki kecerdasan emosi yang bagus. Reaksi emosi laki-laki dan perempuan terhadap situasi yang menekan juga berbeda. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah jenis kelamin berperan sebagai moderator pada hubungan kecerdasan emosi dengan stres akademik mahasiswa di Universitas Paramadina. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur kecerdasan emosi yang telah digunakan oleh Dharmasoeka pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan aspek-aspek dari Goleman (2015) dan alat ukur Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) yang disusun oleh Dunne dkk. (2010) untuk mengukur stres akademik. Penelitian ini dilakukan pada 108 mahasiswa (laki-laki = 65 dan perempuan = 43). Metode analisis yang digunakan untuk menetapkan jenis kelamin sebagai moderator dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang dikemukakan oleh Baron & Kenny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berperan sebagai variabel moderator pada pengaruh kecerdasan emosi terhadap stres akademik mahasiswa. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh informasi bahwa kecerdasan emosi dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap stres akademik mahasiswa secara langsung.
Copyrights © 2020