Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi
Vol. 6 No. 1 (2020): KINDAI ETAM

BANGUNAN CAGAR BUDAYA BERLANGGAM TIONGHOA DI MADIUN [THE HERITAGE OF TIONGHOA HOUSE STYLE IN MADIUN]

Diyah Wara Restiyati (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Sep 2020

Abstract

Kota Madiun merupakan salah satu kota di Jawa Timur sebagai tempat masyarakat Tionghoa bermukim sejak abad ke-15 Masehi (M), dan memiliki peran penting dalam menghidupkan perekonomian kota sebagai pedagang perantara. Masyarakat Tionghoa tersebut meninggalkan jejak budaya material berupa bangunan dengan kekhasan yang jarang ditemukan di kota lain di Jawa. Tulisan ini berdasarkan penelitian untuk mengidentifikasi kondisi existing bangunan, dan persepsi masyarakat mengenai pelestarian dan pemanfaatan bangunan berlanggam Tionghoa sesuai dengan UU Cagar Budaya No.11/2010 dan prinsip-prinsip pelestarian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif berfokus pada tiga rumah tinggal keluarga Tionghoa dengan menggunakan teknik pengambilan data berupa penelitian pustaka, pengamatan, wawancara, dan diskusi terarah, dengan para informan utama merupakan masyarakat lokal Kota Madiun. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa ketiga bangunan berlanggam Tionghoa tersebut cukup terawat, dan layak untuk dijadikan bangunan cagar budaya dan dilestarikan, dengan perawatan yang intensif. Pelestarian cagar budaya ini juga sebaiknya dengan melibatkan masyarakat lokal terutama dalam proses perencanaan pelestarian, pelaksanaan pelestarian, dan promosi pelestarian sekaligus sebagai destinasi wisata. The Tionghoa (Indonesia Chinese) community has settled down in Madiun since 15th centuries, and has had important role in economy life as middle trader. This Tionghoa community has given of typical building heritage which is rare found out in other cities of East Java. The research has a purpose to identified existing building, and community perception of Tionghoa conservation and management building based on Cultural Heritage Laws No.11/2010, and conservation principles. This qualitative description focuses on three Tionghoa buildings by applicating the literature study, observation, interview, and focus group discussion methods of primary informants who are member of local community in Madiun. The research result gives the picture of three of Tionghoa building in good condition enough, and deserve to be conserve as heritage building with intensive conservation. The heritage building conservation should involve the local community mostly in the planning, implementation, and promoting the heritage building as tourism destination.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

kindaietam

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

indai Etam merupakan jurnal penelitian arkeologi yang diterbitkan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sejak tahun 2015. Nama "Kindai Etam" berasal dari bahasa asli masyarakat Dayak Kalimantan, yaitu "kindai" yang berarti wadah dari kayu dan "etam" yang berarti kita. Secara harfiah, Kindai Etam ...