Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia
Vol 6, No 1 (2021): EDISI MARET 2021

Kuat Tekan Beton Geopolymer Berbahan Dasar Abu Terbang (Fly Ash) Sebagai Alternatif Perkerasan Kaku di Daerah Pesisir

Blima Oktaviastuti (Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi)
Galih Damar Pandulu (Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi)
Evy Lusyana (Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi)



Article Info

Publish Date
27 Mar 2021

Abstract

Konstruksi jalan di daerah pesisir umunya masih menggunakan perkerasan lentur. Perkerasan ini seringkali mengalami kerusakan akibat adanya luapan banjir air laut pasang (rob). Genangan rob terbukti dapat mengurangi daya ikat antara aspal dengan agregat, sehingga terjadi pengelupasan aspal yang dapat memperpendek umur jalan. Oleh karenanya perkerasan kaku dapat dijadikan solusi untuk masalah ini. Akan tetapi penggunaan semen dalam perkerasan kaku dianggap kurang ramah lingkungan karena melepaskan banyak karbon dioksida (CO2) dalam produksinya. Oleh karena itu beton geopolimer berbahan dasar abu terbang bisa dijadikan salah satu solusi yang ramah lingkungan karena bahan yang digunakan berasal dari limbah pembakaran batubara. Pada penelitian ini dilakukan uji kuat tekan terhadap 9 benda uji silinder berukuran tinggi 30cm dan diameter 15cm dengan usia beton 28 hari dalam perendaman air laut dan air pdam. Dalam pembuatan benda uji menggunakan perbandingan agregat dengan binder 75:25, 70:30 dan 65:45, yang masing-masing terdiri dari tiga benda uji setiap perbadingannya. Perbandingan aktivator yang digunakan adalah 1:2, 3:2 dan 5:2. Aktivator yang digunakan yaitu Sodium hidroksida (NaOH) dan Sodium silikat (Na2SiO3). Kuat tekan direncanakan sebesar 20 MPa. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil 4 benda uji yang memenuhi kuat tekan rencana dengan kuat tekan terbesar ada pada perbandingan aktivator 5:2 yang mencapai 27.275MPa. Beton geopolimer dapat dijadikan alternatif perkerasan kaku pada daerah pesisir pantai, karena tidak diperoleh perbedaan yang signifikan dari hasil perbandingan perendaman antara air laut dan air PDAM.ABSTRACTRoad construction in coastal areas is still using bending pavement. This pavement is often damaged by flooding of high tides (rob). Rob puddles are proven to reduce the bonding power between asphalt and aggregate, resulting in asphalt peeling that can shorten the road's life. Therefore rigid pavement can be used as a solution to this problem. However, cement in the rigid pavement is considered less environmentally friendly because it releases a lot of carbon dioxide (CO2) in its production. Therefore, geopolymer concrete made from flying ash can be environmentally friendly because the materials used come from coal-burning waste. This study conducted a substantial press test against nine cylindrical test objects measuring 30cm high and 15cm in diameter with a concrete age of 28 days in seawater immersion and tap water. In the manufacture of test objects using aggregate comparisons with binders 75:25, 70:30, and 65:45, each consists of three test objects per body. The comparison of activators used is 1:2, 3:2, and 5:2. The activators used are Sodium hydroxide (NaOH) and Sodium silicate (Na2SiO3). The planned compressive strength of 20 MPa. Based on the research obtained, the results of the 4 test objects that meet the strong press plan with the most significant compressive force is in the ratio of activators 5:2, which reaches 27.275MPa. Geopolymer concrete can be used as an alternative to the rigid pavement in coastal areas because there is no significant difference from the comparison of immersion between seawater and PDAM water

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

rekabuana

Publisher

Subject

Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering

Description

Focus and Scope of this journal are : Chemical Engineering including : bioenergy processing, environmental engineering, natural resource management, Heat and Mass Transfer, Chemical Reaction, Analytical Chemistry, Biochemistry, Designing tools and chemical processes, Chemical industry process, ...