Psychopolytan (Jurnal Psikologi)
Vol 4 No 2 (2021): Februari

Benarkah Self Compassion dapat Mengurangi Gejala Body Dysmorphic Disorder?

Martaria Rizky Rinaldi (Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta)
Dea Nada Fatmala (Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
28 Feb 2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self compassion dengan gejala body dysmorphic disorder pada remaja putri. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara self compassion dengan gejala body dysmorphic disorder. Subjek dalam penelitian ini ber jumlah 105 orang. Pengambilan subjek menggunakan purposive sampling, data dikumpulkan menggunakan skala Self Compassion dan skala Gejala Body Dysmorphic Disorder. Analisis data penelitian ini menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien korelasi (rxy) = -0,336 (p<0,005). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self compassion dengan gejala body dsymorphic disorder. Artinya semakin tinggi self compassion yang dilakukan individu maka semakin rendah gejala body dysmophic disorder yang dimilikinya, sebaliknya semakin rendah self compassion maka semakin rendah gejala body dysmorphic disorderyang dimiliki individu. Koefisien determinasi (R2) yaitu 0,113 yang menunjukkan sumbangan efektif 11,3% dari self compassion untuk gejala body dysmorphic disorder.

Copyrights © 2021