ABSTRAK Autis masih menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar orang tua. Menurut WHO (2013) epidemiologi global memperkirakan prevalensi autis mencapai 1:160 atau 7,6 juta pertahun. Berdasarkan data di Indonesia yang berpenduduk 210 juta Anak autis mengalami kebingungan memahami apa yang ada disekitarnya dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis di SLB Negeri 02 Kota Jambi tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design dengan pendekatan one group pre test dan post test design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus tahun 2020 dan dilaksanakan di SLB Negeri 02 Kota Jambi.Populasi dalam penelitian ini adalah anak autis di SLB Negeri 02 Kota Jambi.Teknik yang diambil secara total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang.Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pelaksanaan terapi bermain. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden, sebelum diberikan terapi bermain sebagian besar responden dengan kemampuan interaksi sosial dalam kategori kurang baik sebanyak 12 responden (60%) dan sesudah diberikan terapi bermain sebagian besar responden dengan kemampuan interaksi sosial dalam kategori baik sebanyak 12 responden (60%). Ada pengaruh terapi bermain terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis dengan p value = 0,042< 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi bermain untuk meningkatkan kemampuan interaksi. Untuk itu, diharapkan dapat mempertimbangkan penggunaan terapi bermain sebagai terapi tambahan bagi penderita autis.
Copyrights © 2020