Jurnal Arsitektur ZONASI
Vol 4, No 1 (2021): Vol. 4 Ni. 1 (2021): Jurnal Arsitektur Zonasi Februari 2021

FUNGSI, BENTUK, DAN MAKNA ATAP IMAH PANGGUNG SUNDA (Studi Perbandingan Atap Rumah di Kasepuhan Ciptagelar, Naga, dan Pulo)

Nuryanto, Nuryanto (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Feb 2021

Abstract

Suhunan atau atap pada rumah memiliki posisi yang sangat vital bagi penghuni yang tinggal didalamnya. Atap rumah adalah sebuah keniscayaan, tidak terkecuali pada imah panggung masyarakat Sunda. Kondisi selama ini, masyarakat Sunda lebih memahami atap dari sisi fungsinya sebagai penutup dan pelindung rumah serta penghuni dari berbagai gangguan. Sedangkan dari sisi bentuk dan makna masih banyak yang tidak mengetahuinya. Mereka lebih mengenal atap pelana, perisai, dan dak beton dibandingkan jolopong, sontog, jangga wirangga, sulah nyanda, julang ngapak, tagog anjing, capit gunting/hurang, parahu kumureb, buka palayu, buka pongpok, dan badak heuay. Padahal hal ini sangat penting agar tidak kehilangan jati diri dan lepas dari lokalitas. Kondisi inilah yang melatarbelakangi dilakukannya kajian fungsi, bentuk, dan makna atap pada imah panggung Sunda berdasarkan perbandingan tiga kampung. Kajian ini bertujuan untuk menelusuri dan mengungkap makna (filosofi) dibalik bentuk dan fungsi atap pada imah panggung masyarakat Sunda. Lokasi kajian terdiri dari tiga kampung, yaitu: Kasepuhan Ciptagelar, Naga, dan Pulo. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan studi kasus dan pendekatan tipomorfologi. Atap rumah pada kelima kampung tersebut dibandingkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya, terutama pada bentuk dan makna. Kajian ini menghasilkan empat rumusan penting, yaitu: (1) Atap rumah lebih ditekankan pada fungsi melindungi dibandingkan fungsi estetika; (2) Bentuk dan nama atap banyak diilhami dari perilaku manusia dan binatang; (3) Atap merupakan simbol kepala pada tubuh manusia sebagai representasi Buana Nyungcung atau Ambu Luhur; (4) Makna atap adalah “manusa ka Gustina”, artinya hubungan vertikal manusia kepada Tuhannya (dimensi vertikal), dan “manusa ka sasamana”, artinya hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya (dimensi horisontal). Kedua dimensi ini bersumber dari sistem religi masyarakatnya, baik yang memegang ajaran Sunda Wiwitan maupun yang sudah memeluk Islam.   Kata Kunci: Fungsi; Bentuk, Makna, Atap, Imah Panggung  

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jaz

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Environmental Science

Description

Journal of Architectural ZONASI is an online open access journal. It features articles on a wide range of issues in architecture, including architectural history and theory, dwelling culture, building technology and material science, architectural design, interior design, landscape architecture, ...