Seperti diketahui, kebutuhan listrik Indonesia meningkat setiap tahun, PLN sebagaiperusahaan yang mendistribusikan listrik ke pelanggan. Untuk memenuhi hal ini,PLN mengelola distribusi daya dari pembangkit listrik ke pelanggan melalui garduinduk yang tersebar di Jawa-Bali dan pulau-pulau lain, kebutuhan sistem aplikasiSCADA sebagai regulator beban terintegrasi telah digunakan oleh PLN sejaklama. Tujuan peneltian ini adalah perusahaan mengetahui dan mendapatkan petaresiko (risk) serta dampak (impact) dalam potensi kerawanan (vulnerability) disistem SCADA khususnya XXX. Berikutnya PLN dapat menyususun rencanakeamanan berdasarkan identifikasi kelemahan dan kerawanan teknologi informasiSCADA dan dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu mitigasi risiko teknologiinformasi SCADA. Sehingga PLN dapat menyusun strategi dalam mengantisipasiancaman gangguan dan serangan terhadap aset perusahaan terutama SCADA APBCigereleng. APB (Area Kontrol Beban) adalah operator pengatur beban yangmengoperasikan Sistem SCADA yang tersebar di beberapa area distribusi. Karenaini menyangkut kebutuhan energi banyak orang, sistem SCADA diklasifikasikansebagai infrastruktur kritis. Sehingga dalam operasi memerlukan penilaian risiko,terutama dalam hal keamanan informasi SCADA, sebagai bagian dari manajemenrisiko.Kata kunci : SCADA, Risk Assessment, NIST, Ancaman, Kerentanan
Copyrights © 2019