Masalah utama dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik masih rendah. Hal ini terlihat dalam hasil Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) edisi terbaru pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke-20 dari 44 tingkat Internasional pada kategori bernalar (Kemendikbud, 2017). Kemudian dalam studi pendahuluan dengan rata-rata skor peserta didik adalah 26,5. Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik MI kelas V yang memperoleh pembelajaran di kelas eksperimen lebih baik dari peserta didik yang memperoleh pembelajaran di kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain the nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi yang digunakan adalah peserta didik MIS Miftahul Huda dan Sampel yang digunakan hanya dua kelas yaitu VA dan VB. Sumber data yang digunakan adalah MIS Miftahul Huda Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan tes, kemudian hasil tes tersebut akan dianalisis menggunakan pengujian statistik yaitu uji normalitas, uji hmogenitas dan uji hipotesis. Hasil penelitian yaitu, Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik pada pokok bahasan skala di kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dari pada kelas kontrol. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata N-gain atau peningkatan pada kelas eksperimen sebesar 0,49 dan pada kelas kontrol sebesar 0,26. Kemudian hasil rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 55,0 dan kelas kontrol 40,8.
Copyrights © 2020