Kabupaten Bintan 98% dari total luas daerahnya adalah perairan. Jadi wajar bahwa banyak penduduk Bintan yang menjadi nelayan. Begitu juga dengan penduduk kabupaten Lingga. Dalam menjalankan profesinya, nelayan memerlukan sarana perairan. Sarana itu alat tangkap ikan yang bisa berupa motor , kelong ataupun pukat cincin. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat net present value atau sarana yang bisa menguntungkan dan internal rate of return atau berapa imbal hasil yang diperoleh dengan investasi yang dipakai. Metode pengambilan data, adalah dengan data primer. Data primer ini bisa berupa wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian, untuk nelayan Lingga, dari hasil Net Present Value usaha dengan menggunakan pukat cincin dikatakan usaha yang layak rata-rata setelah 2 tahun 8 bulan. Sementara untuk imbal hasil yang diperoleh dengan investasi yang dipakai, pada tahun 3 baru bisa melebihi bunga deposito tabungan. Dari hasil penelitian, untuk nelayan di Bintan, dalam hal ini Telok Sebong, dari hasil Net Present Value usaha dengan menggunakan kelong apung dikatakan usaha yang layak pada tahun ke 3. Sementara untuk imbal hasil yang diperoleh dengan investasi yang dipakai, pada tahun 3 baru bisa melebihi bunga deposito tabungan.
Copyrights © 2020