ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk: yang pertama, pembaca tahu tingkat keterbacaan dari cerita “Kelinci dan Kura-Kura”. Kedua, para orang dewasa, orang tua, atau guru dapat memberikan bahan bacaan anak sesuai dengan tingkatkannya masing-masing. Ketiga, agar para pembaca juga dapat mencoba perhitungan tingkat keterbacaan Grafik Fry. Penelitian ini dilatar belakangi masih adanya cerita-cerita anak yang tingkat keterbacaannya terlalu tinggi untuk anak-anak pahami. Fokus dari penelitian ini adalah jumlah kosa kata dan kalimat dalam penyusunan sebuah wacana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Objek dari penenlitian ini adalah cerita anak fable yang cukup populer yaitu “Kelinci dan Kura-Kura”. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teori formula Grafik Fry untuk perhitungan tingkat keterbacaan wacana pada cerita “Kelinci dan Kura-Kura”. Hasil dari perhitungan Grafik Fry menujukan bahwa keterbacaan cerita “Kelinci dan Kura-Kura” berada di titik 5. Yang berarti bahwa cerita anak fable “Kelinci dan Kura-Kura” adalah bacaan yang sesuai untuk pelajar kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar.Kata kunci: Keterbacaan, Wacana, Grafik Fry.
Copyrights © 2020