Kulit buah mahoni merupakan bagian pada tanaman mahoni yang tidak dimanfaatkan, dengan demikian pemanfaatannya untuk membuat briket adalah solusi dijadikan bahan bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kulit buah mahoni bisa diarangkan serta menentukan konsentrasi dan jenis perekat yang tepat agar briket yang dihasilkan berkualitas paling baik sesuai dengan SNI 01-6235-2000. Biomassanya diperoleh dari desa tirtosworo, Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode eskperimen di laboratorium dengan beberapa tahap, yaitu (1) penjemuran biomassa; (2) pirolisis; (3) Perekatan; (4) Pembentukan; (5) Analisa kualitas briket. Variabel penelitian meliputi jenis perekat yaitu tepung tapioka dan tepung jagung serta konsentrasi tepung pada perekat yaitu 10%, 15%, 20% serta 25% dari total lem yang dihasilkan, dengan perbandingan arang dan lem 2:3. Hasil penelitian diperoleh bahwa kulit buah mahoni bisa diarangkan sehingga bisa dijadikan bahan utama briket dengan jenis perekat yaitu tepung tapioka 25% yang karakteristik briketnya : (a) kadar air 2,7731%; (b) kadar abu 7,4227%; (c) kadar zat menguap 14,2192%; dan (d) kadar karbon terikat 75,5850%.
Copyrights © 2020