PENA AKUATIKA : JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Vol 19, No 1 (2020): PENA AKUATIKA JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN

PENGARUH PEMBERIAN AKAR TUBA (DERRIS ELLIPTICA) DAN SAPONIN DENGAN KOMBINASI DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP MORTALITAS IKAN KAKAP PUTIH (LATES CALCARIFER)

Lilis Handayani (Universitas Pekalongan)
Hadi Pranggono (Pekalongan University)
Linayati Linayati (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Aug 2020

Abstract

Pengaruh Pemberian Akar Tuba (Derris elliptica) dan Saponin dengan Kombinasi Dosis Yang Berbeda Terhadap Mortalitas Ikan Kakap Putih  (Lates calcarifer) Lilis Handayani, Hadi Pranggono, LinayatiProgram Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Universitas PekalonganEmail : hadipranggono17@gmail.com ABSTRAKIkan kakap (Lates calcarifer) adalah merupakan salah satu komoditas budidaya laut unggulan di Indonesia karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan budidaya. Ikan kakp putih salah satu hama di dalam tambak udang, diantara kegagalan budidaya ialah disebabkan oleh masuknya hama kedalam tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi dosis akar tuba dan saponin terhadap mortalitas ikan kakap putih dan untuk mengetahui kombinasi dosis akar tuba dan saponin yang optimum terhadap mortalitas ikan kakap putih. Penelitian ini menggunakan metode RAL dan dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi dosis akar tuba dan saponin dapat mempercepat mortalitas ikan kakap putih. Data mortalitas perlakuan C menunjukan nilai LC 50 dengan rata-rata yaitu 39,58 menit dan pada LC 100 yaitu 43,28 menit, perlakuan B menunjukan nilai LC 50 dengan rata-rata yaitu 49,45 menit dan pada LC 100 yaitu 49,57 menit dan perlakuan A menunjukan nilai LC 50 dengan rata-rata yaitu 75,86 menit dan pada LC 100 yaitu 80,66 menit. Sehingga diketahui pemberian akar tuba dan saponin dengan kombinasi dosis yang berbeda berpengaruh terhadap mortalitas ikan kakap putih dan dosis yang optimum adalah perlakuan C yaitu 25% akar tuba dan 75% saponin. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran optimum dan layak untuk kehidupan ikan kakap putih.  Kata kunci : Ikan kakap putih, akar tuba dan saponin, mortalitas, kualitas air ABSTRACTSeabass is one of the leading marine aquaculture commodities in Indonesia because it has a relatively fast growth and easily adjust to the cultivation environment. Seabass  pheasant fish one of the pests in the shrimp pond, among the failure of the cultivation is caused by the entry of pests into the pond. This study aims to determine the effect of combination of tubal and saponin root dose to mortality of seabass  and to determine the optimum combination of tuba root and saponin doses of seabass  mortality. This research uses RAL method and qualitative analysis. The results showed that combination of tubal doses and saponins could accelerate mortality of seabass . The data of C treatment mortality showed LC 50 value with mean of 39,58 minute and at LC 100 that was 43,28 minutes, B treatment showed the value of LC 50 with average that is 49,45 minutes and at LC 100 that is 49,57 min and A treatment showed the value of LC 50 with average that is 75,86 minutes and at LC 100 that is 80,66 minutes. So it is known to give the tuba root and saponin with a combination of different doses effect on mortality of seabass and the optimum doses is C treatment that is 25% tubal root and 75% saponin. The water quality during research is still within the optimum and feasible range for the life of seabass.  Keywords : Seabass, tuba root and saponin, mortality, water quality

Copyrights © 2020