Jurnal Kerugma
Vol 2, No 1 (2020): April 2020

Jemaat Di Efesus Sebagai Peringatan Kepada Gereja Di Era 4.0

Lenny Susi R. Panggabean (Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2020

Abstract

Abstract: Abstract: since the birth of the church at Pentecost, the church has been through world history for 2000 years, but it still has to learn from all that experience. The purpose of this writing was emphasized to a reflection or reflection of what had been at the church in Ephesus in the book (Revelation 2:1-7), where the Lord Jesus himself denounced the Ephesians for having abandoned the original love (Revelation 2:4). History experiences brought the church to a closer look at what was happening and what was happening and what would happen to the church in the future. When the apostle Paul began his ministry in Ephesus, it expanded rapidly but after several generations the church of Ephesus had suffered setbacks, and it was not even there anymore. As for the research method used is the use of a literary approach, which leads to a conclusion in which the church in the 4.0 need to anticipate what will happen in the future, by learning from what happened to the Ephesian church, so strong as to guard doctrine and be hard on false doctrine and yet forget the spirit of Gospel preaching as had been done by their predecessors, Paul, Timothy and John. The church should not be caught with the establishment, there are still many souls to be saved, for this is the great commandment of the Lord Jesus (Matthew 18:19-20). The church must give priority to preaching the Gospel as an assignment. Especially, The main one, because without  the gospel world would perished.Keyword: Church; Ephesus; 4.0 era; Gospel Abstrak:Sejak lahirnya gereja pada hari Pentakosta, gereja telah melewati sejarah dunia selama 2000 tahun, namun gereja masih harus belajar dari semua pengalaman yang dialaminya. Tujuan penulisan ini lebih ditekankan kepada sebuah refleksi atau perenungan dari apa yang telah terjadi pada gereja di Efesus dalam kitab Wahyu 2:1-7), dimana Tuhan Yesus sendiri mencela jemaat di Efesus karena mereka telah meninggalkan kasih semula (Wahyu 2:4). Pengalaman sejarah membawa gereja untuk melihat lebih jelas apa yang sudah terjadi dan yang sedang terjadi dan akan terjadi pada gereja di masa depan. Ketika rasul Paulus memulai pelayanan di Efesus, gereja itu berkembang pesat namun setelah beberapa generasi berikutnya gereja Efesus mengalami kemunduran, bahkan gereja itu tidak ada lagi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan literatur, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dimana  gereja di era 4.0 perlu mengantisipasi apa yang akan terjadi di kemudian hari, dengan belajar dari apa yang sudah terjadi dengan gereja Efesus, yang begitu kuat menjaga doktrin dan keras terhadap ajaran palsu namun lupa kepada semangat pemberitaan Injil seperti yang sudah dilakukan oleh para pendahulu mereka, yaitu Paulus, Timotius dan Yohanes. Gereja jangan terjebak dengan kemapanan, masih banyak jiwa yang harus diselamatkan, karena inilah perintah agung Tuhan Yesus (Matius 18:19-20). Gereja harus memprioritaskan pemberitaan Injil sebagai tugas  yang utama, karena tanpa Injil dunia akan binasa.Kata Kunci : Gereja; Efesus; Era 4.0, Injil

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

kerugma

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Education Other

Description

KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristien merupakan wadah publikasi hasil penelitian para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Tehologia Injili Indonesia, Medan, dan STT lain di seluruh nusantara. KERUGMA diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan, dengan Focus dan ...