Mitigasi dan adaptasi dalam solusi pertanian ditargetkan terutama untuk meminimalkan polusi metana atau dinitrogen oksida atau menumbuhkan akumulasi energi tanah. Namun demikian, metode-metode tersebut berdampak pada karbon agroekosistem atau siklus nitrogen dengan mempengaruhi produksi gas rumah kaca (GRK) dan siklus mineral. Meskipun langkah-langkah mitigasi tertentu mungkin memiliki efek merugikan pada program-program adaptasi pertanian, jenis solusi adaptasi perubahan iklim lainnya memiliki proses efek mitigasi yang menguntungkan, seperti menyalurkan limbah tanaman ke tanah subur atau dengan fleksibilitas pada rotasi tanaman. Toleransi terhadap fluktuasi suhu dan curah hujan yang meningkat yang dapat membantu dalam memastikan proses produksi menjadi lebih tinggi. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan air permukaan untuk mengangkut dan mendistribusikan unsur mineral dari tanah. Tujuan ini dapat dicapai dengan meningkatkan potensi penahan air tanah dengan menyalurkan limbah tanaman ke tanah subur atau dengan memperkenalkan fleksibilitas pada rotasi tanaman. Sinergi antara mitigasi dan adaptasi di sektor pertanian tampaknya memiliki peluang yang luas. Namun demikian, hubungan antara mitigasi dan adaptasi tidak sepenuhnya diketahui dan diharapkan kedepannya aka ada lebih banyak penelitian terkait pengukuran lebih lanjut terhadap dampak jangka pendek dan jangka panjang pada adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada sector pertanian. Sistem pertanian baru yang menggabungkan bioenergi dan sistem produksi pertanian perlu dibangun untuk memahami potensi maksimum pertanian dalam menghadapi perubahan iklim.
Copyrights © 2021