Tulisan ini secara umum akan membahas pemikiran dan gerakan kelompok yang disebut “Islam Moderat-Progresif” dan kelembagaan mereka—tempat di mana mereka menyemai ide-ide tentang Islam yang inklusif dan moderat, atau “Islam yang Ramah” (the Smiling Islam). Kelembagaan kalangan Islam Moderat-Progresif ini ada dalam pengaruh—langsung atau tidak langsung—orientasi pemikiran dan gerakan dua payung besar Islam Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU), yang biasa disebut “tradisionalis”, yang mengklaim memiliki 40 juta umat, dan Muhammadiyah, yang biasa disebut “modernis” yang mengklaim memiliki 30 juta umat. Jika digabung, NU dan Muhammadiyah mewakili 70 juta umat Islam di Indonesia. Kelompok Muslim lain tersebar dalam berbagai organisasi Islam yang lebih kecil seperti Persatuan Islam (PERSIS) dan Persatuan Umat Islam (PUI) di Jawa Barat, Nahdlatul Wathan di Nusa Tenggara Barat, Darul Dakwah wal Irsyad (DDI) di Sulawesi Selatan, Al-Kayrat di Sulawesi Tengah, Al-Washliyah di Sumatera Utara, Perti di Sumatera Barat, dan kelompok-kelompok tarekat yang berjumlah ratusan di seluruh Indonesia.
Copyrights © 2019