Pasar modal yang diyakini sebagai wahana penghimpunan dana jangka panjang menjadi salah satu alternatif sumber dana bagi perusahaan. Saling ketergantungan ini mengisi peran pasar modal, terkait dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Pada umumnya orang yang memiliki modal (investor) yang akan menanamkan modalnya, sebaiknya terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap suatu perusahaan atau melihat fundamental perusahaan yang akan dipilih dan terus memantau laporan keuangan perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan baik secara simultan maupun parsial. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah BRI (Bank Rakyat Indonesia) periode 2016-2020. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa risiko suku bunga dan risiko inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) interest rate risk berpengaruh positif terhadap harga saham, hal ini dapat dibuktikan dengan 0,498 > 0,05 dan nilai t 0,682 < 1,672. (2) Berdasarkan hasil uji t parsial dapat disimpulkan bahwa risiko inflasi memiliki nilai sig 0,006 > 0,05 dan nilai t sebesar -2,877 < 1,672. Sehingga dapat disimpulkan bahwa risiko inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. (3) Secara simultan risiko suku bunga dan risiko inflasi memiliki nilai sig 0,849 > 0,05 dan F hitung 0,164 < 3,16, maka dapat disimpulkan bahwa variabel risiko suku bunga dan risiko inflasi secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.
Copyrights © 2021