Majalah Geografi Indonesia
Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia

Pemodelan Spasial Peak Ground Acceleration dan Prediksi Luas Genangan Tsunami di Kota Bengkulu

Dewi Susiloningtyas (Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia)
Della Ayu Lestari (Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia)
Supriatna Supriatna (Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia)



Article Info

Publish Date
28 Sep 2020

Abstract

Abstrak Kota Bengkulu merupakan salah satu kota yang berada pada pesisir barat Pulau Sumatera yang mendapat pengaruh dari pertemuan  Lempeng  Indo-Australia  dan  Lempeng  Eurasia  serta  Patahan  Mentawai.  Kondisi  ini  menyebabkan  Kota  Bengkulu rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial kawasan rawan gempa bumi dan tsunami sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Kawasan rawan gempa bumi diamati dengan mencari Peak Ground Acceleration (PGA) gempa bumi di Kota Bengkulu  pada tahun 2010 hingga 2018 sedangkan kawasan rawan tsunami diamati dengan mencari luas genangan tsunami dalam 3 skenario yaitu ketinggian gelombang  5 meter, 20 meter dan 25 meter dari garis pantai. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  wilayah  terbangun  eksiting  yang  memiliki  resiko  tertinggi  berada  bagian  pesisir selatan Kota Bengkulu dengan  wilayah  PGA tinggi serta genangan tsunami yang luas dari tinggi gelombang tsunami 25 meter.Wilayah ini berada pada Kecamatan Kampung Melayu dengan prediski luas terdampak sebesar 653,69 Ha. Abstract Bengkulu City is one of the cities on the west coast of Sumatra Island which has been influenced by the Indo-Australian Plate  and  the  Eurasian  Plate  as  well  as  the  Mentawai  Fault.  This  condition  makes  Bengkulu  City  prone  to  earthquakes  and tsunamis. The purpose of this study is to determine the spatial pattern of earthquake and tsunami prone areas as one of the disaster mitigation efforts. Earthquake-prone areas were observed by looking for the Peak Ground Acceleration (PGA) of earthquakes in Bengkulu City from 2010 to 2018 while tsunami-prone areas were observed by looking for the area of tsunami inundation in 3 scenarios, namely the wave height of 5 meters, 20 meters and 25 meters from the coastline . The results showed that the highly developed area with the highest risk was the southern coast of Bengkulu City with a high PGA area and a large tsunami inundation from a tsunami wave height of 25 meters. This area is located in the Kampung Melayu sub-district with a predisposition of an affected area of 653.69 hectares.

Copyrights © 2020