Trauma kepala yang menyebabkan cedera otak berat traumatik masih menjadi penyebab kematian tertinggi dan kecacatan jangka panjang di negara berkembang. Survival pasien dapat ditingkatkan melalui ketepatan penanganan awal, mempercepat waktu prehospital dan pencegahan kejadian hipotensi. Cedera primer hampir mustahil dicegah, tetapi cedera sekunder dapat diminimalkan bahkan dicegah. EMS  (Emergency Medical Service) berperanan penting dalam menjaga jalan nafas dan perfusi jaringan, serta mencegah kerusakan organ lain. Dengan mendapatkan gambaran yang tepat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi outcome pasien trauma kepala, diharapkan diperoleh solusi yang tepat dan menyusun strategi yang holistik untuk penanganan prahospital pasien trauma kepala di Indonesia. Penelitian ini termasuk observasional analitik dengan desain kohort pada 50 subjek untuk mengkaji faktor-faktor yang memicu terjadinya cedera sekunder dan mempengaruhi nilai GOS (Glasgow Coma Scale) pada pasien trauma kepala di IGD RSUD dr. iskak tulungagung. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan uji chi-square atau Mann-Whitney dan dilanjutkan dengan uji regresi menggunakan SPPS versi 24. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai GOS adalah usia, mekanisme cedera, GCS masuk, kriteria perawatan, kualifikasi penolong dan intervensi awal (p < 0,05). Sedangkan faktor jenis kelamin, jenis trauma dan durasi transpor tidak berpengaruh signifikan (p > 0,05) terhadap nilai GOS. Kesimpulannya, makin tinggi usia pasien akan meningkatkan peluang pasien memiliki nilai GOS rendah (Mati-SD).Â
Copyrights © 2020