Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi

Proses Reog Anti Minuman Keras di Padepokan Batara Singo Jalu Wono Wonogiri

Fahma Rosyada (Universitas Sebelas Maret)
Okta Hadi Nurcahyono (Universitas Sebelas Maret)
Nurhadi Nurhadi (Universitas Sebelas Maret)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2021

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses padepokan Reog bernama Batara Singo Jalu Wono dalam membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras di kota Wonogiri. Reog yang dikenal identik dengan minuman keras dan dunia mistis ternyata membuat para pendiri Padepokan Batara Singo Jalu Wono tergerak untuk berupaya menghilangkan stigma tersebut, atau setidaknya stigma tersebut tidak melekat pada padepokan mereka. Analisis data dalam penelitian menggunakan teori fungsionalisme struktural dengan 4 fungsi AGIL milik Talcott Parsons. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan padepokan berhasil membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras. Dilihat dari proses pertama yaitu fungsi adaptasi, padepokan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat, dengan cara menyeimbangkan antara nilai kebudayaan dan norma yang berlaku. Kedua tujuan, pada tahun 2013 para pendiri padepokan mencetuskan tujuan mereka, yakni ingin menjadi padepokan Reog anti minuman keras dan anti narkoba. Ketiga integrasi, unsur-unsur yang terlibat mampu bekerjasama dalam mewujudkan tujuan tersebut, yakni anggota padepokan, stakeholder, dan masyarakat. Keempat latensi, tujuan mereka dapat terwujud karena padepokan mampu menjaga motivasi anggota dan proses yang berlangsung dengan menjunjung nilai kekeluargaan.

Copyrights © 2021