Pencanangan pendidikan karakter telah dimulai sejak 10 tahun lalu. Namun, hasil pelaksanaanya di sekolah belum diketahui secara pasti, sehingga diperlukan identifikasi mengenai problematika evaluasi pendidikan karakter di sekolah. Artikel ini bersifat deskriptif mengenai identifikasi bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan pendidikan karakter di sekolah dengan tepat, sehingga nilai-nilai karakter tersebut secara nyata terinternalisasi dalam jiwa anak didik, tertampilkan dalam perilaku yang baik, dan akhirnya muncul sebagai habit (kebiasaan) yang membudaya. Beberapa faktor penyebab tidak berhasilnya implementasi pendidikan karakter sampai saat ini adalah (1) belum adanya model evaluasi pendidikan karakter sebagai pedoman operasional dalam melakukan evaluasi pendidikan karakter peserta didik secara tepat, efisien dan efektif, (2) pendidikan terlalu menekankan pada aspek intelektual sebagai ukuran keberhasilan, sehingga pembentukan karakter yang baik terabaikan, (3) tidak adanya penerapan pendidikan karakter secara menyeluruh, melainkan sekedar memenuhi kewajiban mengajar, tanpa mengetahui bagaimana seharusnya, (4) anak belum mendapatkan model yang dapat menjadi teladan, dan (5) derasnya informasi yang diterima anak tanpa penyaring. Beberapa langkah evaluasi pendidikan karakter yang diusulkan untuk mengatasi masalah utama evaluasi pendidikan karakter adalah (1) mendefinisikan atau memberi makna secara khusus pada karakter yang akan dicapai, (2) elaborasi terhadap substansi makna yang terkandung dalam karakter tersebut melalui suatu hierarki perilaku: moral knowing, moral feeling, dan moral action, (3) menyusun indikator hasil belajar yang harus dikuasai oleh anak sesuai tahap perkembangannya, (4) menjabarkan indikator karakter menjadi indikator penilaian dalam bentuk rubrik.
Copyrights © 2021