Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Vol 7, No 1 (2021): Riwayah : Jurnal Studi Hadis

STUDI HADIS MENGHORMATI AHLULBAIT: dari Pemahaman Tekstualis sampai Kontekstualis

Muzakky, Althaf Husein (Unknown)
Syaikhul Mukarrom, Agung (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2021

Abstract

Menghormati ahlulbait adalah salah satu anjuran agama yang mulai diabaikan di komunitas sosial sebab mengabaikan pemahaman tekstual dan kontekstual dalam hadis. padahal mengabaikan pemahaman hadis yang komprehensif dapat menimbulkan ketidaktepatan dalam tindakan. Pemahaman menghormati ahlulbait mengalami dinamika teologis antara sunni maupun syi’ah, sehingga persoalan tersebut perlu dikembalikan dengan sumber primer keislaman yakni al-Qur’an dan Hadis.  Melalui teori pemahaman hadis tekstual dan kontekstual tulisan ini menyimpulkan bahwa menghormati ahlulbait adalah tindakan yang harus selektif, dalam ubudiyah adalah diikuti namun tidak bersikap fanatis, sedang dalam dimensi mu’amalah maka semua dikembalikan kepada kesahihan sanad dan pemahaman matan hadis melalui kitab syarah. Hasil dari tulisan ini menyimpulkan bahwa menghormati ahlulbait memiliki sanad hadis yang sahih dan hasan tanpa adanya sekaligus mendudukkan bersama perihal pandangan sunni dan syi’ah yang saling mengklaim satu sama lain, bedanya ahlulbait dalam sunni memiliki cakupan yang luas, sedang dalam syi’ah ahlulbait hanya sebatas Nabi Muhammad saw, Siti Fatimah, sahabat ‘Ali Ibn Thalib karramallahu wajha, sayyidina Hasan dan Husein. Adapun dampak menghornati ahlulbait adalah memiliki pikiran yang baik (al-husnu al-dzan), memiliki paras menawan (ahsan al-nas), dan memiliki perangai yang bagus (al-akhlak al-karimah).[Study of Hadith Respecting Ahlulbait: From Textualist to Contextualist Understanding. Respecting ahlulbait is one of the religious advices that is starting to be ignored in the social community because it ignores textual and contextual understanding in hadith. whereas ignoring a comprehensive understanding of hadith can lead to inaccuracies in action. The understanding of respect for ahlulbait experiences theological dynamics between sunni and shia, so this issue needs to be returned to the primary sources of Islam, namely the Qur'an and Hadith. Through the theory of understanding textual and contextual hadith, this paper concludes that respecting ahlulbait is an act that must be selective, in ubudiyah it is to be followed but not to be fanatical, while in the mu'amalah dimension, everything is returned to the validity of the sanad and understanding the matan of hadith through the syarah book. The results of this paper conclude that respecting ahlulbait has a hadith that is valid and hasan without any presence at the same time sitting together regarding the views of sunni and shia who claim each other, the difference is that ahlulbait in sunni has a broad scope, while in shia ahlulbait only limited to the Prophet Muhammad, Siti Fatimah, shahabat 'Ali Ibn Talib karramallahu wajha, Sayyidina Hasan and Husein. The impact of respecting ahlulbait is having a good mind (al-husnu al-dzan), having a charming face (ahsan al-nas), and having a good temperament (al-akhlak al-karimah).]

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

riwayah

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

Riwayah : Jurnal Studi Hadis invites scholars, researchers, and university students to contribute the result of their studies and researches in the areas related to Hadith Studies and Living Hadith with various perspectives of law, philosophy, mysticism, history, art, theology, sociology, ...