Penggunaan napza memberi dampak yang luas, tidak hanya fisik dan jiwa, namun menimbulkan dampak bagi dirinya sendiri, lingkungan keluarga, maupun masyarakat pada umumnya. Rehabilitasi Napza diperlukan agar klien dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik. peningkatan jumlah penyalahguna napza di Indonesia perlu diimbangi dengan perluasan fasilitas terapi dan rehabilitasi ketergantungan napza baik yang dikelola oleh pemerintah dan lembaga non pemerintah yang ditunjuk. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya rehabilitasi ketergantungan napza di Indonesia ditengah-tengah banyaknya jenis program yang ditawarkan misalnya rehabilitasi medis dan social hingga terapi rehabilitasi berdasarkan agama kepercayaan. Fasilitas, sarana, prasarana, sumber daya manusia yang juga beragam berpengaruh terhadap mutu pelayanan rehabilitasi yang diberikan. Standar pelayanan minimal sangat diperlukan untuk menjamin kualitas layanan dan ouput layanan yang dihasilkan. Perbedaan standar pelayanan rehabilitasi yang terjadi di Indonesia menjadi permasalan yang nyata didalam pelaksanaanya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan gambaran standar pelayanan minimal rehabilitasi napza di Indonesia.
Copyrights © 2021