Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik
Vol. 2 No. 2 (2021): Desember 2021

Keterkaitan Disparitas Wilayah dengan Interaksi Spasial di Kota Bekasi

Dessy Angga Afrianti (Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD)
Sabrina Handayani (Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD)



Article Info

Publish Date
10 May 2021

Abstract

Fenomena sistem transportasi dapat memicu terjadinya proses dan perkembangan spasial yang lebih kompleks dimana akan berimplikasi pada perubahan konfigurasi secara spasial dalam konteks sosial ekonomi, tata guna dan pemanfaatan lahan, utilitas dan transportasi. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu penalaran deduktif kualitatif untuk menganalisis hubungan interaksi antarmoda transportasi darat dengan penggunaan ruang. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu observasi (melakukan pengamatan dengan mempertimbangkan secara langsung terhadap objek penelitian untuk memperkuat fakta atau temuan yang diperoleh dari berbagai sumber) dan dokumentasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek studi. Teknik analisis yang digunakan yaitu metode klasifikasi supervised. Pola perkembangan kawasan terbangun Kota Bekasi berdasarkan analisis yang menunjukkan bahwa setiap kecamatan di Kota Bekasi mengalami pertambahan luasan kawasan terbangun yang cukup siginifikan. Jumlah persentase kawasan terbangun dari 2010-2019 meningkat sebesar 1,02%. Peningkatan persentase kawasan terbangun dipengaruhi juga oleh laju pertumbuhan penduduk yang menyebabkan meningkatnya kepadatan penduduk. misalnya yaitu kepadatan penduduk Kecamatan Medan Satria Tahun 2010 yaitu 9.528 jiwa/km² menjadi 13.272 jiwa/km² pada Tahun 2019. Berdasarkan hasil analisis distribusi perjalanan bahwasanya terdapat ketimpangan spasial terkait perkembangan fungsi guna lahan yaitu pada Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan Bantar Gebang. Dimana Kecamatan Bekasi Utara memiliki tingkat bangkitan dan tarikan tertinggi baik dari tahun 2010 dan 2019, sedangkan Kecamatan Bantar Gebang memiliki bangkitan dan tarikan terendah. Perubahan fungsi land use di sebagian besar daerah dapat mempengaruhi kegiatan transportasi sehingga menyebabkan peningkatan jumlah perjalanan dari satu daerah ke daerah lain. Faktor utama penyebab perkembangan pesat Kota Bekasi yaitu karena berbatasan langsung dengan kota megapolitan DKI Jakarta dan Kabupaten Bekasi yang menjadi rencana pusat kegiatan nasional berupa kawasan industri.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jttl

Publisher

Subject

Transportation Other

Description

Jurnal Transportasi dan Logistik merupakan terbitan berkala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Transportasi Darat Bali (POLTRADA Bali). Artikel jurnal ini merupakan hasil penelitian lapangan (field research), studi literatur, dan penelitian kebijakan publik. Tujuan ...