Tuntutan sebuah perusahaan adalah selalu menjaga reputasinya, dikarenakan perusahaan atau organisasi akan terus terpantau masyarakat atas semua yang dilakukan dan dijalankan perusahaan tersebut. Membangun reputasi membutuhkan waktu lama sampai hitungan tahun membangunnya, tetapi dengan hitungan detik semua menjadi hancur dengan kasus daur ulang alat rapid test Covid-19 di Bandara Kualanamu, maka reputasi PT Kimia Farma Tbk menjadi hancur, sehingga dibutuhkan manajemen reputasi dan pembentukam citra dalam kasus tersebut. Tujuan penelitian untuk menganalisa secara mendalam manajemen reputasi dan pembentukan citra PT Kimia Farma Tbk dalam kasus daur ulang alat rapid test Covid-19. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif Deskriptif dengan metode analisis isi berita pada beberapa media online. Hasil penelitian PT Kimia Farma Tbk, melakukan 4 tahapan menghadapi reputasi, Fact Finding; telah melakukan penelitian permasalahan yang sebenar-benarnya, kemudian Planning dan Programming; dimana perusahaan menyerahkan mereka yang bersalah ke jalur hukum, merencanakan tindakan guna mengisi kekosongan di bandara Kualanamu, ketiga, yaitu Action and Communicating;Penyegaran manajemen dan internal perusahaan memastikan seluruh klinik dan laboratorium KFD di seluruh Indonesia sudah memenuhi dan menjalankan SOP KFD, menggelar Rapat Uumum Pemegang Saham Luar Biasa, memberhentikan Direktur Utama dan Direktur KFD I, pembenahan internal, terakhir, Evaluation; melakukan sidak memastikan praktik klinik dan laboratorium KFD sesuai SOP.
Copyrights © 2021