Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bank yang terdaftar di BEI yang mengalami kesulitan keuangan dan perbedaan kinerja keuangan yang terdaftar di BEI sebelum dan selama krisis moneter. Populasi penelitian adalah seluruh bank yang terdaftar di BEI berjumlah 20 bank.Data yang digunakan laporan keuangan tahunan yaitu 1995-1996 dan 1998-1999.Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat sejumlah bank yang mengalami kesulitan keuangan selama krisis yaitu satu bank sebelum krisis sehat tetapi selama krisis bangkrut,11 bank sebelum krisis warning selama krisis bangkrut dan 3 bank sebelum krisis maupun selama krisis bangkrut,meskipun ada 2 bank yang sebelum krisis warning tetapi setelah krisis sehat. Krisis berdampak negative terhadap kinerja bank,hal ini Nampak dari adanya perbedaan yang signifikan terhadap ratio WC/TA,RE/TA.EBIT/TA,E/TA sebelum dan selama krisis. Dari hasil analisa dan kesimpulan maka disarankan bank yang mengalami kesulitan keuangan perlu memperkuat likuiditas,profitabilitas komulatif,profitabilitas dan solvabilitas seperti menambah modal,melakukan merger.Bank yang sehat diharapkan bias mengelola dana dengan membeli SBI,call money atu untuk ekspansi kredit jika situasi dinilai telah menguntungkan.
Copyrights © 2021