Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan informasi tentang sistem sanitasi yang diterapkan pada objek wisata Jikomalamo di Ternate. Sanitasi terbagi atas sanitasi dasar dan sanitasi bangunan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik survey, wawancara serta dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa sistem sanitasi pada objek wisata jikomalamo masih jauh dari standar sanitasi yang ditentukan oleh WHO maupun Kementerian Kesehatan RI. Terdapat empat tempat yang masih memperhatikan kebersihan dan hamper memenuhi standar sanitasi. Sistem sanitasi yang diterapkan antara lain meliputi sanitasi dasar; penyediaan air bersih, Pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah, jarak toilet serta penerangan. Sedangkan sanitasi bangunan meliputi konstruksi bangunan, bahan bangunan serta kelembaban, belum ada yang memenuhi kriteria UU Sanitasi Kementerian Kesehatan RI. Kata kunci: sanitasi, fasilitas, objek wisata Abstractthis article aims to provide information about the sanitation system applied to the Jikomalamo tourist attraction in Ternate. Sanitation is divided into basic sanitation and building sanitation. The method used is descriptive qualitative with survey techniques, interviews and documentation. The data obtained from the research shows that the sanitation system at the Jikomalamo tourist attraction is still far from the sanitation standards set by WHO and the Indonesian Ministry of Health. There are four places that still pay attention to cleanliness and almost meet sanitation standards. The sanitation system implemented includes basic sanitation; provision of clean water, disposal of waste water, availability of trash bins, distance of toilets and lighting. Meanwhile, building sanitation includes building construction, building materials and humidity, none of which have met the criteria for the Sanitation Law of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia.Keyword : sanitasion, facility, tourism destination
Copyrights © 2021