Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains

Systematic Review: Perbandingan Efektivitas Pemberian Terapi Ivermektin dengan Permetrin pada Pengobatan Skabies

Rifa Meidina (Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung)
Ratna Dewi Indi Astuti (Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung)
Wedi Iskandar (Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Rumah Sakit Al Islam/Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2021

Abstract

Skabies merupakan penyakit kulit oleh tungau Sarcoptes scabiei, penyakit ketiga paling sering di Indonesia. Pengobatan lini pertama yang direkomendasikan adalah krim permetrin 5% dan pengobatan lain menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) adalah ivermektin oral dengan dosis 200 mcg/kgBB, dua dosis 14 hari terpisah. Penelitian ini bertujuan meneliti efektivitas pengobatan ivermektin oral dengan krim permetrin untuk pengobatan skabies. Metode yang digunakan adalah systematic review dengan mengevaluasi artikel publikasi ilmiah dengan desain randomized controlled trial sesuai kriteria inklusi dengan intervensi pemberian permetrin dan pembanding ivermektin serta dilakukan skrining menggunakan kriteria kelayakan. Hasil yang didapat, tiga artikel jurnal mengenai efektivitas ivermektin dan permetrin, yaitu dosis tunggal ivermektin memberikan tingkat kesembuhan pada interval dua minggu. Terapi dua aplikasi permetrin dengan interval satu minggu memiliki nilai efektif yang tinggi pada pasien. Empat jurnal menyatakan bahwa permetrin lebih unggul dalam penatalaksanaan skabies. Permetrin 5% topikal menunjukkan perbaikan lebih cepat pada minggu pertama follow-up. Satu artikel jurnal menyatakan bahwa aplikasi ivermektin sama efektifnya dengan dua aplikasi krim permetrin 2,5% follow-up 2 minggu. Setelah mengulangi pengobatan, ivermektin sama efektifnya dengan krim permetrin 2,5%. Simpulan, pemberian keduanya dapat mengobati skabies. Aplikasi permetrin dua kali dengan interval satu minggu dinilai lebih efektif daripada ivermektin dosis tunggal dan pasien sembuh lebih awal. Dua dosis ivermektin sama efektifnya dengan aplikasi tunggal permetrin. SYSTEMATIC REVIEW: THE EFFECTIVENESS OF THERAPY COMPARISON BETWEEN IVERMECTIN AND PERMETHRIN THERAPY IN SCABIES TREATMENTScabies is a skin disease caused by the mite Sarcoptes scabiei and is the third most common disease in Indonesia. The recommended first-line treatment is 5% permethrin cream, and another treatment according to the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) is oral ivermectin at a dose of 200 mcg/kg body weight, two doses 14 days apart. This study aimed to investigate the effectiveness of oral ivermectin treatment with permethrin cream for scabies treatment. The method used is a systematic review with a randomized control trial research design by the inclusion criteria and screening using the eligibility criteria. The results obtained: three journal articles regarding the effectiveness of ivermectin and permethrin, namely a single dose of ivermectin provided a cure rate at two-week intervals, two applications of permethrin at one-week intervals have a high effectiveness value in patients; four journal articles stated that topical 5% permethrin showed faster improvement in the first week of follow-up; and one journal article state that ivermectin application was as effective as of two applications of 2.5% permethrin cream at two-weeks follow-up. After repeating the treatment, ivermectin is as effective as 2.5% permethrin cream. The conclusion is that giving both can cure scabies. Twice application of permethrin at one-week intervals was considered more effective than single-dose ivermectin, and the patient recovered earlier. Two doses of ivermectin are as effective as a single application of permethrin.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jiks

Publisher

Subject

Dentistry Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan ...