Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi
Vol. 7 No. 1 (2021): KINDAI ETAM: JURNAL PENELITIAN ARKEOLOGI VOLUME 7 NOMOR 1 MEI 2021

TRADISI MINUM TEH ETNIS TIONGHOA DI JAKARTA DULU DAN SEKARANG

Diyah Wara Restiyati (Unknown)



Article Info

Publish Date
23 Jul 2021

Abstract

Abstrak. Minum teh sudah menjadi tradisi etnis Tionghoa di Batavia secara turun-temurun. Etnis Tionghoa juga mengenalkan tradisi minum teh kepada masyarakat lain di Batavia, yang saat ini dikenal sebagai Jakarta. Pembahasan mengenai tradisi minum teh yang dilakukan oleh etnis Tionghoa di Batavia pada masa lalu dan di Jakarta saat ini merupakan hal yang menarik. Penelitian ini membahas tentang bagaimana tradisi minum teh dilakukan oleh etnis Tionghoa pada masa lalu, apa maknanya, dan adakah pergeseran makna yang terjadi saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyebarkan pengetahuan tradisi minum teh etnis Tionghoa di Jakarta sebagai bagian dari budaya Indonesia agar dapat dilestarikan oleh generasi berikutnya. Kajian ini menggunakan pendekatan etnohistori dengan kajian pustaka, pengamatan dan wawancara dengan masyarakat Tionghoa di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi minum teh merupakan representasi nilai luhur masyarakat Tionghoa yang menganut agama Budha, Konghucu, dan Tao. Namun, tradisi minum teh saat ini sudah mengalami pergeseran makna dan tidak lagi dilakukan sesuai dengan nilai-nilai luhur masa lalu. Sebagian besar masyarakat Tionghoa di Jakarta sekarang meminum teh sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari tanpa melihat tata cara dan maknanya. Abstract. Drinking tea has been a Chinese tradition in Batavia for generations. They also introduced this tradition to other communities in Batavia, which is now known as Jakarta. Talking about the drinking tea tradition carried out by Chinese people in old Batavia and in Jakarta recently is quite interesting. This study discusses how this tradition carried out in the past, means, and is there a shift in meaning today. The research aimed to spread the Chinese drinking tea tradition in Jakarta as part of Indonesian culture so could be preserved by the next generation. This study uses an ethnohistorical approach with literature review, observations and interviews with the Chinese community in Jakarta. The results showed that the Chinese drinking tea tradition is a representation of the noble values ​​of the Chinese community who adhere to Buddhism, Confucianism, and Taoism. However, this tradition today has experienced a shift in meaning and no longer carried out with values. Recently, most Chinese people in Jakarta drink tea as part of their daily habits regardless of the rites and meanings.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

kindaietam

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

indai Etam merupakan jurnal penelitian arkeologi yang diterbitkan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan sejak tahun 2015. Nama "Kindai Etam" berasal dari bahasa asli masyarakat Dayak Kalimantan, yaitu "kindai" yang berarti wadah dari kayu dan "etam" yang berarti kita. Secara harfiah, Kindai Etam ...