Peneliti mengobservasi perilaku anak selama kegiatan dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan. Data hasil observasi wawancara dan catatan lapangan diolah dengan cara kuantitatif yaitu menghitung proses aktivitas pembelajaran anak dengan pembelajaran Problem Solving dan indikator pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, serta kualitatif untuk melengkapi data. Penelitian ini memberikan hasil bahwa pembelajaran Problem Solving mampu meningkatkan sikap positif belajar dan kreativitas anak usia dini. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil aktivitas anak selama proses pembelajaran dengan pembelajaran Problem Solving yaitu siklus 1 rata-rata prosentase kreativitas anak 36%, pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 70% dan pada siklus 3 mengalami peningkatan sebesar 93%. Penerapan model pembelajaran Problem Solving juga mampu meningkatkan sikap positif belajar pada anak usia dini, hal tersebut dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap siklusnya Pada siklus 1 rata-rata prosentasenya nya yaitu 56%. Pada siklus 2 rata-rata prosentasenya yaitu 69% dan pada siklus 3 rata rata prosentase nya yaitu 93%. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan sikap positif belajar dan kreativitas pada anak usia dini.
Copyrights © 2021