Cedera saraf tepi sebagian besar terjadi pada ekstremitas atas dengan penyebab tersering karena trauma. Pemulihan fungsional yang diharapkan setelah cedera saraf proksimal, bahkan ketika perbaikan saraf yang cepat dan tepat dilakukan, tetap buruk. Alternatif untuk perbaikan saraf tradisional pada cedera proksimal adalah pemulihan fungsi melalui nerve transfer. Penelitian ini merupakan studi literatur/kajian pustaka dengan sumber data sekunder berupa jurnal ilmiah yang diakses melalui journal database, seperti: PubMed Central (PMC) NCBI dan google scholar. Artikel yang didapat kemudian ditabulasi dan dilakukan proses review sehingga menghasilkan rekomendasi mengenai rehabilitasi pasca nerve transfer pada ekstremitas atas. Berdasarkan kajian yang dilakukan maka direkomendasikan tiga tahapan dalam melakukan rehabilitasi pasca nerve transfer pada ekstremitas atas, yaitu: 1. Fase awal: dilakukan prosedur imobilisasi dan edukasi pada pasien terkait prosedur operasi dan tahapan rehabilitasi yang akan dilalui, 2. Fase pertengahan: melakukan pendekatan re-inervasi jalur saraf dan pembelajaran ulang motorik dengan berbagai macam modalitas atau pendekatan, seperti: induction exercise, cross over training, graded motor imagery, electrical stimulation, surface electromyography, serta aquatic therapy, dan 3. Fase akhir: semua pelatihan pada fase pertengahan tetap dijalankan ditambah dengan pendekatan berupa pelatihan kekuatan dan daya tahan otot yang memperhatikan aspek biomekanik.
Copyrights © 2021