Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Abdimas Bina Bangsa

Usaha Mikro dan Cara Mengatur Usaha Masyarakat di Negeri Hatu, Maluku Tengah

Sarlotha Yulliana Purimahua (Universitas Kristen Indonesia Maluku)
Junus Kwelju (Universitas Kristen Indonesia Maluku)
Maya Laisila (Universitas Kristen Indonesia Maluku)
Orpa L. Rumtily (Universitas Kristen Indonesia Maluku)
Thomas Aurima (Universitas Kristen Indonesia Maluku)



Article Info

Publish Date
27 Jul 2020

Abstract

Negeri Hatu atau Hatukaturu Henamantelu adalah sebuah Negeri adat yang berada di Propinsi Maluku terletak di Pulau Ambon,Kabupaten Maluku Tengah,jaraknya ± 47 Km dari Kota Ambon, terletak didaerah pesisir pantai dan daerah perbukitan dengan jumlah populasi 4.651 jiwa. Tingkat pendidikan anak-anak baik sampai ke perguruan tinggi. Pekerjaan penduduknya adalah sebagian besar tergolong petani darat dan laut, pemilik usaha mikro dan sebagian kecil tergolong PNS dan TNI-POLRI. Secara umum, Mitra (Negeri Hatu) memilikipotensi sumber daya alam melimpah untuk dikelola seperti lahan (tanah merah), hasil kebun, Cengkih, pala dan buah-buahan.Tanah merah merupakan bahan baku bagi produksi bata merah (batu tela), yang merupakan salah satu usaha yang dimiliki warga negeri hatu disamping usaha lainnya yaitu usaha kios, minyak tanah, bensin, makanan jadi ,kue-kue dan buah-buahan. Jarak dari Negeri Hatu ke Kota Ambon ditempuh dengan waktu 1 jam. Karena jarak dan biaya mengakut barang sampai di pasar cukup besar, menyebabkan masyarakat negeri hatu mengelola usaha dan menjualnya di dalam negeri hatu karena Negeri Hatu juga merupakan jalur transportasi menuju objek wisata Batu Kapal di Desa Lilibooy, Batu Layar di Desa Larike, dan Pancuran Kuning di Desa Asilulu. Masyrakat belum memahami mengelolah usaha dengan baik. Usaha – usaha milik masyarakat negeri hatu sudah berlangsung cukup lama sekitar tahun 1980, batu tela diproduksi dan dipasarkan dalam negeri dengan informasi dari mulut ke-mulut, usaha kios (pondok), makanan jadi, kue-kue buah-buahan dijual dengan cara sederhana yaitu di letakkan diatas meja depan rumah, kalau ada orang yang lewat baru mereka membeli, kalau tidak ada orang yang lewat, maka jualannya tidak terjual. Permasalahan Mitra (1). Pengetahuan mengelola usaha mikro masih kurang,(2) Pemilik usaha mikro belum dapat mengatur uang usaha dan uang keluarga, (3) Kurang mengerti pembukuan usaha mikro,(4) Tidak menguasai teknologi terkait pemasaran hasil produksi.Padahal desa-desa bertetangga banyak dan berdekatan, dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil. Solusi yang ditawarkan dalam pengabdian ini adalah: a) dilakukan sosialisasi dan pelatihan Usaha Mikro dan Cara Manage Keuangannya, b). Melakukan pelatihan pembukuan sederhana untuk usaha (buku arus kas untuk mencatat masuk keluarnya uang secara riil dalam suatu periode). Luaran dari kegiatan ini telah dipublikasi pada media cetak : Ambon Ekspres ( Edisi Senin 9 Maret 2020), media online: https://ameks.id/ukim-fokus-bantu/, Video kegiatan juga telah diupload pada chanel youtube:https://www.youtu.be/blug4kvsQIA

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jabb

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media Mathematics Social Sciences Other

Description

Jurnal Abdimas Bina Bangsa (JABB) teregistrasi dengan nomor p-ISSN: 2722-936X dan e-ISSN: 2722-9394. Merupakan Jurnal yang berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi bidang Pengabdian kepada Masyarakat yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) Universitas Bina ...