Penelitian yang dilaporkan dalam makalah ini membahas hubungan antara kualitas ruang terbuka dan gaya hidup terkait kesehatan di kawasan pemukiman perkotaan. Penelitian ini dilakukan di pembangunan perumahan Deltasari di kota Sidoarjo, yang dimulai dari masa perubahan politik dan ekonomi di awal tahun sembilan puluhan. Dibandingkan dengan lingkungan yang lebih tua, ini biasanya merupakan area perumahan sekali pakai, dengan ruang terbuka kecil dan desain lansekap yang buruk. Penelitian ini berkaitan dengan kualitas hidup di daerah-daerah, terutama dari perspektif pengguna yang rentan, seperti orang tua dan anak-anak. Keduanya bergantung pada area hijau yang mudah diakses di dekat rumah mereka. Hipotesisnya adalah bahwa kualitas ruang terbuka yang buruk mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dan status kesehatan yang mereka rasakan. Penelitian ini memiliki tiga tahapan metodologis: perbandingan kawasan permukiman perkotaan dengan kriteria yang menggambarkan karakteristik fisiknya, observasi dan pemetaan perilaku dan survei opini penduduk. Hasilnya mengkonfirmasi perbedaan antara ruang terbuka di area perumahan yang dipilih serta hubungannya dengan kegiatan di luar ruangan, kurangnya program luar ruangan berkorelasi dengan beragamnya kegiatan di luar ruangan, terbatas pada jenis transisi, lebih sedikit waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan kepuasan yang lebih rendah dengan lingkungan rumah mereka. Survei dan hasil hipotesis tersebut juga mengungkapkan pengaruh yang kuat dari serangkaian variabel sosial ekonomi seperti pendidikan dan status ekonomi pada aktivitas fisik dan status kesehatan seseorang.
Copyrights © 2021