Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian. Faktor resiko padapenyakit hipertensi yaitu faktor yang tidak dapat diubah atau dikontrol dan faktor yangdapat diubah atau dikendalikan. Faktor yang dapat diubah atau dikendalikan adalahobesitas, mengkonsumsi garam, olah raga, mengkonsumsi alkohol dan merokok.Pencegahan tersier ditujukan untuk meminimalkan komplikasi, menghindari kecacatandan meningkatkan kualitas hidup agar dapat menjalani kehidupan secara normal dandapat diterima oleh lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktoryang berhubungan dengan komitmen pencegahan tersier penyakit hipertensi padamasyarakat di wilayah kerja puskesmas Se-Kota Metro.Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Studi Cross Sectional.Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 99 responden. Data diperoleh dengan tehnikwawancara menggunakan kuesioner. Analis data menggunakan Uji Chi square, dengantingkat kepercayaan 95% dan multipel regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan variabel persepsi hambatan(p-value = 0,000), persepsi kemampuan diri (p-value = 0.000), sikap (p-value = 0,001)dengan komitmen pencegahan tersier penyakit hipertensi, dan tidak ada hubunganpersepsi manfaat (p-value = 0,084). Faktor yang paling dominan berhubungan dengankomitmen pencegahan tersier penyakit hipertensi adalah persepsi hambatan (OR =7,955) . Saran bagi petugas kesehatan perlu ditingkatkan program promosi kesehatanpada masyarakat dalam pencegahan tersier penyakit hipertensi di masyarakat melaluimedia masa maupun elektronik. Penyuluhan dan kunjungan rumah pada pasienhipertensi perlu dilakukan dalam rangka memantapkan program pencegahan tersierpenyakit hipertensi..Kata Kunci : Hipertensi, Persepsi rintangan, Komitmen
Copyrights © 2018