Jurnal Teologi Berita Hidup
Vol 4, No 1 (2021): September 2021

Purpur Sage sebagai Pendampingan dan Konseling Rekonsiliasi Kultural Masyarakat Seberaya

Ria Ebregina br Ginting (Universitas Kristen Satya Wacana)



Article Info

Publish Date
21 Sep 2021

Abstract

 At this era the term of reconciliation is widely used in society. along with the occurrence of various conflicts in society, the term of reconciliation has become a term that has never been ignored and  always warm to discuss. reconciliation relates to various processes carried out to rectify the chaotic situation caused by the conflict that occurred. various conflicts that occur become a reality that often occurs. There is no society has never faced conflict. conflicts that occur because of a mismatch between one person and another, both cultural background, values and community interests. conflict is part of the journey of human life and as a natural consequence of a diverse existence, especially as a cultured being. the conflicts that occur often have a negative impact that lead to divisions and acts of violence. thus cultural reconciliation becomes an important thing in a mentoring and counseling approach to be carried out in restoring damaged relationships between humans and one another as cultured creatures.Pada masa sekarang, istilah “rekonsiliasi” banyak dipergunakan dalam masyarakat. Seiring dengan terjadinya berbagai konflik dalam masyarakat, maka istilah rekonsiliasi menjadi suatu istilah yang tidak pernah terabaikan dan selalu hangat untuk diperbincangkan. Rekonsiliasi berhubungan dengan berbagai proses yang dilakukan untuk meluruskan situasi yang kacau akibat konflik yang terjadi. Berbagai konflik yang terjadi menjadi suatu realitas yang kerap terjadi. Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik. Konflik yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara seseorang dengan yang lainnya, baik latar belakang budaya, nilai-nilai dan kepentingan masyarakat. Konflik merupakan bagian dari perjalanan kehidupan manusia dan sebagai konsekuensi alami dari keberadaan yang beragam, khususnya sebagai mahkluk yang berbudaya. Konflik yang terjadi kerap kali berdampak negatif yang menyebabkan terjadinya perpecahan dan tindak kekerasan. Dengan demikian rekonsiliasi kultural menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah pendekatan pendampingan dan konseling untuk dilakukan dalam pengembalian hubungan yang telah rusak antara manusia satu dengan yang lainnya sebagai mahkluk yang berbudaya. 

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jbh

Publisher

Subject

Religion Humanities Education Social Sciences

Description

Jurnal Teologi Berita Hidup merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Surakarta. Focus dan Scope penelitian Jurnal Teologi Berita Hidup adalah: Teologi Biblikal, Teologi ...