beta (Biosistem dan Teknik Pertanian)
Vol 10 No 2 (2022): September

Optimasi Suhu Pengeringan dan Ketebalan Irisan pada Proses Pengeringan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) dengan Response Surface Methodology (RSM)

I Wayan Suryanantha (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali Indonesia)
Ni Luh Yulianti (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali Indonesia)
Ni Nyoman Sulastri (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali Indonesia)



Article Info

Publish Date
13 Oct 2021

Abstract

ABSTRAK Proses pengeringan temulawak dipengaruhi oleh dua hal yaitu suhu pengeringan dan ketebalan irisan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh kombinasi suhu pengeringan dan ketebalan irisan optimum serta mengetahui model matematika untuk memprediksi aktivitas air, kadar air, kadar abu dan nilai Q melalui Respon Surface Methodology (RSM). Data diolah menggunakan software Design Expert ® 12. Hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan menghasilkan model linier dan kuadratik pada respon yang diamati. Model linier dihasilkan pada respon kadar air dan kadar abu sedangkan model kuadratik dihasilkan pada respon aktivitas air dan nilai Q. Suhu pengeringan 65,867?C dan ketebalan irisan 3 mm merupakan kombinasi optimum terpilih. Hasil uji verifikasi menunjukkan nilai aktual aktivitas air 0,218 aw, kadar air 9,974%, kadar abu 3,316% dan nilai Q sebesar 31,950 kJ/Jam. Nilai desirability yang dimiliki kombinasi suhu pengeringan dan ketebalan irisan optimum sebesar 0.898 menandakan sebesar 89.8% kriteria respon yang diharapkan dapat dicapai. ABSTRACT Two main things that influence the drying process of Curcuma; are drying temperature and thickness of slices. This research was conducted to obtain the optimum combination of drying temperature and slice thickness and determine the mathematical model to predict water activity, moisture content, ash content, and Q value through Response Surface Methodology (RSM). The data were processed using the Design Expert ® 12 software. Based on the testing and analysis, the results generated linear and quadratic models on the observed responses. The linear model was generated on water and ash content, while the quadratic model was generated on water activity and Q values. The drying temperature was 65.867?C, and the slice thickness of 3 mm was the chosen optimum combination. The verification test results show that the actual value of water activity is 0.218 aw, water content is 9.974%, ash content is 3.316%, and Q value is 31.950 kJ/h. The desirability value of the combination of drying temperature and optimum slice thickness of 0.898 indicates that 89.8% of the expected response criteria can be achieved.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

beta

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) memuat hasil penelitian di bidang teknik biosistem (biosystem engineering). Cakupan dari jurnal ini merentang dari aplikasi ilmu keteknikan untuk pertanian. Diantara bidang ilmu tersebut, yang menjadi fokus adalah Bidang Manajemen Keteknikan Pertanian, ...