Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem

OPTIMASI KONDISI EKSTRAKSI ULTRASONIKASI PADA VITAMIN C BUAH DELIMA (Punica granatum L.) MENGGUNAKAN RESPON PERMUKAAN

S. Rosalinda (Laboratorium Pascapanen dan Teknologi Proses, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran)
Hilda Ayu Aulia (Laboratorium Pascapanen dan Teknologi Proses, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran)
Asri Widyasanti (Laboratorium Pascapanen dan Teknologi Proses, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran)
Efri Mardawati (Laboratorium Pascapanen dan Teknologi Proses, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
28 Sep 2021

Abstract

Buah Delima (Punica granatum L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, diantaranya memiliki kandungan antioksidan. Kandungan antioksidan dalam buah delima yang utama adalah vitamin C. Vitamin C sebagai antioksidan dibutuhkan dalam sistem imun untuk menjaga kekebalan tubuh dan juga dapat menjaga elastisitas kulit. Kandungan vitamin C dari buah delima dapat diperoleh dengan cara ekstraksi. Vitamin C tidak tahan pada suhu yang tinggi, sehingga dibutuhkan teknologi ekstraksi yang tepat. Ultrasound Assisted Extraction (UAE) merupakan ekstraksi ultrasonikasi yang dipilih karena tidak menggunakan suhu yang tinggi dan waktu ekstraksi lebih singkat. Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi UAE optimum yang meliputi kombinasi 3 variabel, yaitu amplitudo, waktu, dan jumlah pelarut yang menghasilkan vitamin C optimum dari ekstrak daging buah delima. Tipe alat UAE yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe Qsonica – Q500 (500 W, 20 kHz). Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium menggunakan RSM (Response Surface Methodology) tipe CCD (Central Composite Design) dengan amplitudo minimum 40% dan maksimum 50%; waktu minimum 20 menit dan maksimum 25 menit; dan jumlah pelarut minimum 150 ml dan maksimum 225 ml. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa banyaknya jumlah pelarut memberikan pengaruh yang nyata, sedangkan amplitudo dan lama waktu ekstraksi tidak berpengaruh nyata. Model signifikan pada nilai P < 0,05 dengan kondisi UAE optimum pada kombinasi perlakuan amplitudo 50%, waktu 25 menit, dan jumlah pelarut 150 ml yang menghasilkan nilai kadar vitamin C optimum sebesar 47,79 mg/100 gram.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JRPB

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Terhitung sejak tahun 2014, Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknolgi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram telah menerbitkan secara online Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem (JRPB) sehingga dapat diakses secara luas. Jurnal ini pada umumnya memuat hasil-hasil penelitian ...