Kiai-santri memiliki hubungan paternalistik yang bersifat interpersonal dapat mempengaruhi dinamika politik. Sikap tawadhu’ santri terhadap Kiai dimanfaatkan untuk mendulang suara pilpres 2019, namun posisi santri yang telah menjadi alumni tidak lagi dalam ruang hegemoni Kiai pada rumpun piramida pesantren, sehingga ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi alumni santri dalam kehidupan sehari-harinya termasuk mengenai perilaku memilih santri. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk melihat masih adakah pengaruh Kiai dalam perilaku memilih alumni santri pada pilpres 2019, dan seberapa kuat pengaruh tersebut. Metode penelitian menggunakan mix method, dengan analisis kuantitatif yang lebih dominan dan analisis kualitatif digunakan sebagai pendukung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peran Kiai, dan variabel terikatnya adalah perilaku memilih alumni santri. Rumus slovin digunakan dalam pengambilan sampel yaitu sebanyak 72 responden, menggunakan kuesioner tertutup dan terstruktur, didukung dengan wawancara semi terstruktur. Uji hipotesis dan analisis menggunakan Chi-Square untuk melihat arah dan coefisien contingensi untuk mengetahui kekuatan pengaruh. Hasil penelitian menyatakan ada pengaruh antara peran Kiai dengan perilaku memilih alumni santri, namun kekuatan pengaruh berada pada interpretasi ‘cukup’. Hasil wawancara memperdalam hasil analisis kuantitatif bahwa perilaku memilih alumni santri dominan dipengaruhi oleh pilihan rasional (program calon), dan pilihan sosiologis (lingkungan keluarga, kerja, sekolah).
Copyrights © 2021