Penggunaan fly ash sebagai filler dan pasir pantai sebagai agregat halus dinilai dapat mengurangi kerusakan perkerasan jalan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Kandungan silika pada fly ash memiliki daya ikat kuat, sehingga dapat memperbaiki Properties Marshall pada campuran. Gradasi pasir pantai yang seragam dapat memperbaiki nilai ketidakrataan. Berdasarkan ulasan di atas penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kadar filler Fly Ash dengan pasir Pantai Takisung sebagai agregat halus dalam campuran terhadap aspek ketidakrataan dan Properties Marshall, sekaligus menganalisis kadar filler optimum ditinjau dari aspek Properties Marshall. Langkah awal penelitian yaitu pengumpulan data (primer dan sekunder). Berdasarkan data, ditentukan proporsi setiap fraksi dalam campuran sesuai dengan variasi kadar filler. Selanjutnya pencarian KAO dengan agregat halus menggunakan Pasir Pantai Takisung dan dilanjutkan dengan membuat campuran dengan variasi kadar filler fly ash 0%, 3%, 4%, dan 5%. Sebelum sample direndam dan diuji Marshall maupun Volumetrik, sample diuji nilai ketidakrataan dengan menggunakan metode Sand Patch dan pendekatan berat. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pasir pantai sebagai agregat halus dengan filler fly ash dapat memperbaiki nilai ketidakrataan pada permukaan. Penambahan filler fly ash dapat memperbaiki nilai Properties Marshall campuran pasir pantai terutama aspek stabilitas dan MQ. Nilai ketidakrataan yang didapat sebagai berikut; sample pasir sungai = 3,82 m/km, sample pasir pantai = 3,49 m/km, sample kadar filler 3% = 2,63 m/km, kadar filler 4% = 2,54 m/km, kadar filler 5% = 2,59 m/km. Kadar filler optimum yang didapat yaitu 3,3%. Pada kadar filler tersebut didapat nilai Properties Marshall; Stabilitas = 1197,62 kg, flow = 2,32 mm, VFWA = 66,74 %, VMA = 15,01 %, VIM = 4,99 %, dan MQ = 517,02 kg/mm, yang kesemuanya masuk spesifikasi yang telah ditentukan.
Copyrights © 2020