Strategi blended learning merupakan pencampuran dua atau lebih strategi pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan. Komponen pembelajarannya, yaitu; 1) online learning, 2) pembelajaran tatap muka, dan 3) belajar mandiri. Pembelajaran matematika ke depan, mengarah ke penggunaan model blended learning. Bahan ajar sebagai sumber belajar perlu disesuaikan dengan kondisi mahasiswa dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh dosen. Sangat perlu dikembangkan E-Modul matematika terapan untuk blended learning yang sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan praktikalitas E-Modul matematika terapan untuk model blended learning. Penelitian menggunakan metode pengembangan model 4D meliputi: Define, Design, Develop, dan Disseminate, dilaksanakan di Politeknik Negeri Bali (PNB). Subjeknya: ahli isi, ahli media, ahli desain, praktisi dan mahasiswa. Data validitas bersumber dari ahli isi, media, dan desain dikumpulkan memalui angket validasi. Data praktikalitas bersumber dari dosen pengajar matematika dan mahasiswa dikumpulkan melalui angket validasi dan praktikalitas. Validitasnya dilihat dari kelayakan: isi, penyajian, kebahasaan dan kegrafikan. Sedangkan praktikalitas dilihat dari kemudahan penggunaan, kemenarikan sajian dan manfaat. Data dianalisis secara deskriptif, hasilnya menunjukkan tingkat validitas mencapai 84,5 % terkategori valid sedangkan praktikalitasnya sebesar 83,6 % terkategori praktis. E-Modul layak dan praktis digunakan untuk blended learing, namun perlu dilakukan revisi-revisi kecil. Implikasinya E-Modul setelah dilakukan revisi kecil dapat dilanjutkan ketahap pengembangan selanjutnya yaitu uji keefektivan dan desiminasi
Copyrights © 2021