Kontrol kehadiran sangat penting karena selain berkaitan dengan tunjangan pegawai juga berfungsi sebagai kontrol pembinaan disiplin pegawai. Selama beberapa tahun terakhir, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKP-SDM) Kabupaten Bombana menggunakan bantuan mesin absensi berbasis fingerprint namun di masa pandemi Covid-19 ini, mesin tersebut tidak digunakan lagi karena proses absensinya yang mengharuskan pegawai untuk melakukan kontak langsung dengan mesin absensi sehingga sangat rentan terhadap penularan virus Covid-19. Untuk itu, diperlukan adanya solusi untuk mengaktifkan kembali kegiatan absensi berbasis teknologi yang lebih aman dari resiko penyebaran penyakit COVID-19 dengan memanfaatkan fitur radio frequency identification (RFID). Karakteristik RFID yang bisa bekerja secara optimal dengan jarak maksimal 15 cm dengan tag responder memungkinkan pegawai melakukan absensi tanpa kontak langsung dengan mesin absensi.Model pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rational Unified Process (RUP) yang terdiri dari fase inception, elaboration, construction, dan transition. Berdasarkan hasil pengujian, disimpulkan bahwa sistem absensi berbasis RFID pada penelitian ini selain menunjukkan efektivitas dan efisiensi kontrol absensi selama masa pandemi juga mendukung protokol kesehatan dan mengurangi penyebaran virus Covid-19. Adapun responsivitas mesin terhadap kartu RFID pada penelitian ini berjalan optimal untuk jarak RFID tag dan mesin absen sebesar 1-5 cm.Kata kunci; Covid-19; Mesin Absensi; RFID; Tag responder
Copyrights © 2021