Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Vol. 10 No. 1 (2019)

Status Identitas dan Toleransi Beragama pada Remaja

Vinaya Untoro (Fakultas Psikologi,Universitas Pancasila, Serengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640)
Maharani Ardi Putri (Fakultas Psikologi,Universitas Pancasila, Serengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2019

Abstract

Previous research which found that adolescent tend to involve in radicalism make interesting to find out the relationship between identity status and religious tolerance in adolescence. This research involved 157 participants whose ages ranged from 11 to 24 years. The variable of identity status was conceptualized based on Eriksons exploration and commitment aspects, and was measured using Ego Identity Process Questionnaire (EIPQ). Meanwhile, religious tolerance was measured using a rating scale adapted from van der Walts religious tolerance scale. This study found negative relationship between commitment and religious tolerance, and there is no a relationship between exploration and religious tolerance. From four identity status tested, it is found that most participants are in the category of identity diffusion which means that most participants have no specific commitment and interest in ideology. The result also shows that identity moratorium has the highest mean in religious tolerance, and it is found significantly different with identity achievement and identity foreclosure. Based on the commitment aspect, participants with achievement and foreclosure identity status tend to be religiously intolerance, while those with identity moratorium are found most open to the others worldviews.Keywords: Identity status, religious tolerance, adolescentAbstrak: Adanya survei yang menunjukkan besarnya kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan radikalisme melandasi dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk melihat korelasi antara status identitas dan toleransi beragama pada remaja. Responden pada penelitian ini sebanyak 157 remaja dengan rentang usia 11-24 tahun, yang dimasukkan dalam 4 kategori status identitas. Status identitas diukur dengan menggunakan dua kriteria utama pembentukan identitas dari Erikson, yaitu exploration dan commitment, serta diukur menggunakan skala Ego Identity Process Questionnaire (EIPQ). Toleransi beragama diukur menggunakan skala toleransi agama yang diadaptasi dari skala yang disusun van der Walt. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara dimensi komitmen dengan toleransi beragama, sedangkan dimensi eksplorasi dengan toleransi beragama tidak terbukti berhubungan.  Hasil uji terhadap 4 kategori status identitas menunjukkan bahwa  sebagian besar partisipan berada dalam kategori identitas diffusion yang berarti tidak memiliki komitmen ideologis. Selain itu, identity moratorium memiliki rerata yang paling tinggi dalam toleransi beragama dan berbeda signifikan dengan identity achievement dan identity foreclosure. Berdasarkan pada tingginya dimensi komitmen dan karakteristik masing-masing kategori status identitas, identity achieve-ment dan identity foreclosure merupakan kategori yang memiliki kecenderungan untuk bersikap intoleran, sedangkan identity moratorium masih memiliki keterbukaan terhadap perbedaan agama atau ideologi.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jptt

Publisher

Subject

Education Public Health Social Sciences

Description

JPTT: Jurnal Psikologi Teori dan Terapan accepts manuscript research results in the fields of educational psychology, developmental psychology, clinical psychology, social psychology, industrial & organizational psychology, but not limited to: Personality and Learning Learning Interventions Teaching ...